Sejarah Penetapan 12 Oktober Jadi HUT Pemprov Jawa Timur

12 Oktober 1945 resmi ditetapkan sebagai HUT Pemprov Jawa Timur usai pihak eksekutif membentuk tim pengkaji

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2020, 11:30 WIB
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Jumat (1/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 12 Oktober 2020 menjadi hari spesial bagi provinsi Jawa Timur. Provinsi memiliki 38 kabupaten/kota ini merayakan hari jadi ke-75. 12 Oktober diperingati sebagai hari ulang tahun (HUT)  provinsi Jawa Timur.

Ada cerita dibalik penetapan hari jadi Pemprov Jawa Timur. Sebelumnya, 12 Oktober bukan hari jadi pemprov Jatim. Ingin tahu kisahnya? Yuk simak ulasan ini.

12 Oktober 1945 resmi ditetapkan sebagai HUT Pemprov Jawa Timur usai pihak eksekutif membentuk tim pengkaji.Demikian mengutip Antara, Senin (12/10/2020).

Tim yang diketuai Nunuk Supri Rahayu menelusuri selama tiga tahun, 15 Oktober-7 Mei 2007. Hasilnya, tim sepakat hari jadi Pemprov 19 Agustus 1945.

Hal ini lantaran 19 Agustus merupakan waktu terbentuknya Provinsi Jawa Timur bersama tujuh provinsi lain antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil, dua hari setelah kemerdekaan RI diproklamirkan.

Pada tanggal sama, juga keluar maklumat pengangkatan orang Indonesia pertama, RMTA Soerjo sebagai Gubernur Jawa Timur.

Oleh eksekutif, tanggal itu lantas diajukan ke DPRD Jawa Timur untuk dibahas. Dewan lantas menugaskan Komisi A (pemerintahan) mengkajinya. Selama pengkajian, para wakil rakyat sempat studi banding ke Belanda.

Akhirnya, Komisi A memberi lima alternatif HUT Pemprov, yakni 1 Juli 1928 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Sementara empat tanggal lain, terbentuk setelah masa kemerdekaan, masing-masing 22 Agustus 1945, 12 Oktober 1945, 25 Oktober 1945, dan 15 Agustus 1950.

Dari lima itu, sidang paripurna DPRD Jatim 7 Agustus 2007 menyepakati 12 Oktober 1945 sebagai hari jadi, bukannya 19 Agustus 1945 yang diusulkan eksekutif. Dewan mengemukakan tiga alasan, momentum pengangkatan dan/atau pelantikan Soerjo sebagai orang Indonesia pertama jadi Gubernur Jatim, yakni Soerjo baru menjalankan tugas di Surabaya 12 Oktober.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Nilai Filosopis Oktober

Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Minggu (19/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Oktober dinilai memiliki nilai filosofis dan heroik nasionalisme sangat tinggi, karena pada 25 Oktober 1945, Soerjo dengan berani menolak permintaan Sekutu --Jenderal Mallaby, untuk menyerahkan diri dan datang ke kapal perang mereka.

Ditambah lagi, tahun 1945 dinilai sebagai titik tolak bangkitnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia setelah meraih kemerdekaan.

Catatan lainnya, setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menata kehidupan kenegaraan. Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Dasar 1945 tanggal 19 Agustus 1945 oleh PPKI dibentuklah Provinsi dan Penentuan para Gubernurnya.

Untuk pertama kalinya, R.M.T Soerjo yang kala itu menjabat Residen Bojonegoro ditunjuk sebagai Gubernur Jawa Timur, dilantik 5 September 1945. Sampai 11 Oktober 1945, ia harus menyelesaikan tugas-tugasnya di Bojonegoro dan baru 12 Oktober 1945 boyong ke Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur.

Atas pertimbangan perjalanan sejarah inilah maka diterbitkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2007 tentang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang menetapkan 12 Oktober sebagai hari Jadi Jawa Timur. Tanggal itu diperingati secara resmi setiap tahun, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Timur.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya