Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Sardjono Jhony Tjitrokusumo menyatakan sejumlah halte yang rusak pasca demo Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) sudah dapat digunakan kembali. Salah satunya yakni halte Bundaran HI, Jakarta Pusat.
"Sesuai arahan dari Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan halte-halte transjakarta akan difungsikan kembali," kata Sardjono dalam keterangan tertulis, Senin (12/10/2020).
Advertisement
Dia menjelaskan sejumlah halte tersebut belum dapat difungsikan secara total, namun akan digunakan dengan pola minimum operation. Halte Transjakarta Bundaran HI merupakan salah satu dengan kerusakan yang berat.
"Hanya saja, bagi pelanggan yang ingin menggunakan halte ini diarahkan untuk mengakses halte Bundaran HI melalui stasiun bawah tanah MRT Jakarta," ucapnya.
Selanjutnya kata dia, pelanggan akan tetap dilayani dengan sistem pembayaran QR Code maupun kartu elektronik. Namun untuk halte Sawah Besar, Sarinah, Senen arah Pulogadung, dan halte Senen arah Harmoni akan disiapkan pembayaran menggunakan Tap On Bus atau TOB.
"Kami dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama dengan TNI, Polri akan menjaga ketat pergerakan di seluruh area publik termasuk transportasi," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
25 Halte Dirusak
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, secara total ada 25 halte Transjakarta yang mengalami kerusakan dampak dari kerusuhan demo penolakan Undang-undang Cipta Kerja yang berlangsung Kamis (8/10) kemarin.
Dia juga menyayangkan adanya tindakan anarkis oleh sejumlah massa yang merusak hingga membakar fasilitas umum di Ibu Kota.
"Karena tempat-tempat tersebut adalah fasilitas umum yang digunakan untuk masyarakat umum, seperti halte kurang lebih ada 25 halte (rusak)," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (9/10).
Kendati begitu, dia menyatakan bus Transjakarta masih tetap beroperasi sesuai jadwal yang berlaku, yakni mulai pukul 05.00-19.00 WIB. Namun, sejumlah rute mengalami perubahan dan perpendekan.
"Terkait transportasi umum di Jakarta kita tidak ada masalah, kita carikan solusinya sehingga masyarakat tetap bisa tetap gunakan transportasi umum," ucapnya.
Advertisement