Partai Demokrat Terima Surat Pengunduran Diri Ferdinand Hutahaean

Ferdinand Hutahaean menyatakan mengundurkan diri sebagai pengurus dan sekaligus sebagai kader Partai Demokrat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 12 Okt 2020, 13:24 WIB
Ketua DPP bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean (Merdeka.com/ Muhammad Genantan)

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrat telah menerima surat pengunduran diri Ferdinand Hutahaean, Kepala Biro Energi & Sumber Daya Mineral, Departemen VII DPP Partai Demokrat pada tanggal 12 Oktober 2020.

Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan menyatakan, dalam surat tersebut, Ferdinand Hutahaean menyatakan mengundurkan diri sebagai pengurus dan sekaligus sebagai kader Partai Demokrat.

“Dengan telah diterimanya surat pengunduran diri ini, maka kami melanjutkan dengan proses administrasi sesuai dengan mekanisme yang berlaku di internal Partai Demokrat,” katanya dalam keterangan, Senin (12/10/2020).

Partai Demokrat, lanjutnya, mengucapkan terima kasih atas pengabdian dan kebersamaan selama lebih kurang 4 tahun ini.

Ossy juga mendoakan agar Ferdinand sukses di tempat barunya.

“Semoga Saudara Ferdinand Hutahaean sukses menjalani aktivitasnya di medan pengabdian yang baru untuk nusa dan bangsa,” katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Beda Pendapat

Ferdinand Hutahaean mengundurkan diri dari Partai Demokrat. Pernyataan ini disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat tersebut dalam cuitannya di akun Twitter.

"Ya betul, itu cuitan saya dan memang saya akan mundur. Besok secara resmi akan saya masukkan surat pengunduran diri saya," ujar Ferdinand saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (11/10/2020).

Ferdinand tak memungkiri kerap berbeda pendapat dengan Ketua Umum Parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, dia tak mau menjelaskan dengan gamblang terkait perbedaan tersebut.

"Ada beberapa poin alasan saya, tapi tak semua harus saya ungkapkan. Tapi terutama adalah perbedaan prinsip pemahanan dalam mengelola partai dan perbedaan prinsip tentang memilih jalan politik atau strategi berpolitik," kata dia.

Ferdinand mengakui, salah satu alasannya mundur dari partai berlambang bintang Merci ini, lantaran berbeda pendapat dengan AHY soal pengesahaan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Salah satunya perbedaan prinsip soal UU Ciptaker ini sangat jauh berbeda pemahaman. Jadi saya lebih baik pergi daripada berkonflik di dalam," kata Ferdinand.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya