Investigasi Rampung, TGPF Intan Jaya Papua Kembali ke Jakarta

Benny mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan telah meminta keterangan terhadap 25 saksi.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Okt 2020, 16:25 WIB
Investigasi rampung, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Penembakan Intan Jaya kembali ke Jakarta. (Liputan6.com/Fachrur Rozie))

Liputan6.com, Jakarta - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Penembakan Intan Jaya bentukan Menko Polhukam rampung melakukan investigasi lapangan. Mereka kini kembali ke DKI Jakarta.

"TGPF telah menyelesaikan pengumpulan data dan informasi lapangan. Mereka kembali ke Jakarta," ujar Ketua TGPF Benny Mamoto dalam keterangannya, Senin (12/10/2020).

Benny mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan telah meminta keterangan terhadap 25 saksi.

"Tim telah melakukan olah TKP, bertemu saksi-saksi di TKP, dan telah mewawancarai hingga sekitar 25 saksi," kata dia.

Benny yang juga Ketua Komisi Kepolisian Nasional ini menyatakan TGPF telah maksimal dalam melakukan tugasnya, meski sempat dihadang dan menerima ancaman keamanan.

"Untuk memperoleh informasi, kami mendatangi, kami dibantu tokoh agama dan tokoh lokal, jika ada kendala bahasa kami dibantu diterjemahkan,” kata Benny.

Benny mengatakan, selama di Jayapura, tim berhasil mengumpulkan informasi, antara lain dari kalangan tokoh setempat seperti mantan Bupati Paniai Naftali Yogim yang berperan membentuk Kabupaten Intan Jaya. Kalangan gereja antara lain, Pendeta Petrus Bonyandone, beberapa LSM dan pegiat HAM di Jayapura, jajaran pemerintah provinsi, kejaksaan, TNI, dan kepolisian Papua.

Benny menjelaskan bahwa investigasi di lapangan berjalan lancar karena TGPF Intan Jaya terdiri dari berbagai elemen yang sangat solid, seperti perwakilan tokoh masyarakat, perwakilan akademisi, perwakilan gereja, serta perwakilan Polri, TNI dan BIN.

Tokoh-tokoh yang terlibat antara lain Pendeta Henok Bagau dari Intan Jaya, Jhony Nelson Simanjuntak dari PGI, Taha Alhamid, Makarim Wibisono, Constan Karna, Michael Menufandu, I Dewa Gede Palguna, Apolo Safanpo, Bambang Purwoko, Samuel Tabuni, Edwin Partogi, Jaleswari Pramodhawardani, dan perwakilan dari Polri, TNI dan BIN.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Berjalan Lancar

Benny berterimakasih kepada Gubernur, Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim, Bupati, serta seluruh jajaran dan satgas disana, karena dukungan bantuan dan pengamanan ekstra ketat, semua berjalan dengan baik.

Diberitakan sebelumnya, TGPF Kasus Penembakan Intan Jaya terus menggali dan mendalami keterangan dari berbagai pihak, termasuk keluarga korban untuk memperkuat data dan informasi.

Meski sebelumnya TGPF sempat mengalami gangguan dan penembakan pada Jumat (9/10/2020) usai mendatangi tiga tempat kejadian perkara (TKP), namun tidak menyurutkan target pemeriksaan.

"Ini kami lakukan sampai malam, jadi target akan terus kami kejar hingga tercapai," kata Ketua TGPF Benny Mamoto dari Intan Jaya, Papua, dalam pernyataan tertulis yang dikutip dari Antara, Minggu (11/10/2020).

TGPF juga berhasil meyakinkan keluarga pendeta Yeremia Zanambani untuk melakukan autopsi dan menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP) dari pihak kepolisian.

Sebelumnya pihak keluarga korban tidak mau menandatangani BAP dari pihak kepolisian, sementara autopsi akan dilakukan pada kesempatan lain.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya