Liputan6.com, Garut - Banjir bandang yang berasal dari luapan beberapa sungai di wilayah Garut, Jawa Barat, merendam beberapa desa di tiga kecamatan di pesisir pantai Garut selatan sejak Minggu malam.
Tercatat, ratusan rumah warga rusak, dan ribuan warga terpaksa dievakuasi ke lokasi lebih aman.
Advertisement
Selain sungai Cikaso dan Cipalebuh di Kecamatan Pamengpeuk, luapan air dalam jumlah cukup besar terjadi di Sungai Cibera Kecamatan Cibalong, serta sungai Cipasangrahan di kecamatan Cikelet.
Akibat dari luapan beberapa sungai tersebut, beberapa area di wilayah Garut selatan ikut terdampak banjir. Bahkan, tiga jembatan gantung di Kecamatan Pameungpeuk hanyut terbawa luapan banjir.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Tubagus A Sofyan mengatakan banjir bandang terjadi pada Senin dini hari menjelang pagi, akibat tingginya intensitas hujan.
"Kami masih terus melakukan pendataan dan evakuasi para warga," ujarnya, Senin (12/10/2020).
Akibat musibah itu, sebanyak empat kampung di tiga desa yakni Kampung Punaga dan Sukapura di Desa Mandalakasih, Kampung Bojong di Desa Bojong, serta Kampung Mancagahar di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk masih terendam.
Kemudian di Kecamatan Cibalong sebanyak tiga desa yakni Desa Karyasari, Desa Sagara dan Desa Mekarwangi ikut terendam banjir, sementara di Kecamatan Cikelet, dampak banjir bandar hanya dirasakan warga Kampung Cijambe, Desa Ciambe.
"Untuk data pastinya belum kita asesmen karena kita masih fokus mengevakuasi warga," ujar Tubagus.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Perusahaan Listrik Negara (PLN), terpaksa memadamkan aliran listrik untuk sementara waktu, akibatnya beberapa SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) tidak bisa melayani masyarakat.
Beberapa fasilitas umum yang rusak di tiga kecamatan itu antara lain Jembatan serta akses jalan provinsi dan kabupaten yang ikut terputus. Belum ada korban jiwa yang berhasil ditemukan.
Untuk sementara ribuan warga korban dari ketiga kecamatan itu dikumpulkan di kantor Kecamatan kantor koramil dan kantor pemerintah lainnya, yang dinilai aman sebagai tempat evakuasi.