12 Ribu Personel Polisi Dikerahkan Amankan Demo Tolak UU Cipta Kerja

Koordinator aksi demo tolak UU Cipta Kerja diminta terus memantau rekan-rekan yang lain supaya kelompok perusuh tak ikut membaur di tengah-tengah peserta unjuk rasa.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 13 Okt 2020, 11:55 WIB
Aparat kepolisian berjaga di sekitar akses menuju Gedung DPR RI guna mengadang massa demonstrasi UU Cipta Kerja, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Polri mengerahkan 2.500 personel BKO Brimob Nusantara untuk mengamankan unjuk rasa UU Cipta Kerja di Gedung DPR dan sekitarnya. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi demonstrasi penolakan RUU Cipta Kerja masih akan berlanjut pada hari ini di Istana, Jakarta. Untuk mengamankan aksi tersebut, sebanyak 12 ribu personel dikerahkan.

"Kekuatan pengamanan unjuk rasa hari ini 12 ribu personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Selasa (13/10/2020).

Ia meminta peserta unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja tidak bertindak anarkistis. Kemudian, patuhi protokol kesehatan pencegahan virus Covid-19.

"Silakan sampaikan aspirasi dengan humanis dan damai, jangan sampai ada keributan," ujar dia.

Yusri mengatakan, koordinator aksi demo tolak UU Cipta Kerja harus terus memantau rekan-rekan yang lain supaya kelompok perusuh tak ikut membaur di tengah-tengah peserta unjuk rasa.

"Kita imbau teman-teman demo ini jangan sampai tertunggangi. Silakan memproteksi kelompoknya sendiri jangan sampai ada penyusup-penyusup yang masuk yang memang akan menjadikan keributan. Kasihan masyarakat," terang dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diperkirakan 1.000 Demonstran

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyatakan siap mengamankan aksi unjuk rasa yang rencananya digelar oleh sejumlah ormas. Menurut surat pemberitahuan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya, ada sekira 1.000 orang yang akan hadir di demo bertajuk aksi 1310 itu.

"Pemberitahuan sudah, massanya hanya 1.000, tinggal tunjukkan apakah mereka 1.000 atau bukan," kata Nana di Polda Metro Jaya, Senin (12/10/2020).

Menurut Nana, salah satu titik yang dipertebal penjagaannya adalah sekitar Istana Negara.

"Khusus untuk di Istana tentunya kami maksimalkan untuk pengamanannya," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya