Erick Thohir Sebut Merger Bank Syariah BUMN Jadi Tonggak Sejarah Baru

Merger bank syariah BUMN akan semakin mendekati satu tujuan ekonomi syariah, yaitu keadilan untuk umat.

oleh Athika Rahma diperbarui 13 Okt 2020, 11:15 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Rapat tersebut membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menggabungkan bank syariah yang merupakan anak usaha BUMN ke dalam satu konsolidasi bank syariah BUMN. Ada tiga bank yang akan digabungkan yaitu BNI Syariah, BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri.

Erick menjelaskan, merger akan memperkuat posisi bank syariah dan akan mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

"Langkah ini merupakan tonggak sejarah untuk kita semua, tonggak pertama persiapan dan tinjauan untuk merealisasikan rencana penggabungan bank bank syariah nasional," ujar Erick dalam potongan video yang diterima Liputan6.com, Selasa (13/10/2020).

Lanjut Erick, diharapkan merger bank syariah BUMN ini akan semakin mendekati satu tujuan ekonomi syariah, yaitu keadilan untuk umat. Sistem keadilan dan transparansi dinilai telah membuat bank-bank syariah mampu bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19, bahkan mampu menorehkan kinerja yang positif.

Memang, saat ini Indonesia masih tertinggal dari negara Islam lainnya dalam mewujudkan ekonomi berbasis syariah.

"Namun kita juga harus yakin kalau kita bersatu, Insya Allah kita mampu menjadi pusat ekonomi dan Keuangan syariah di dunia," ujarnya.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


OJK Dukung Erick Thohir Gabungkan Bank Syariah BUMN

Petugas tengah melakukan pelayanan call center di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Heru Kristiyana mendukung rencana tersebut. Sebab hal itu bisa memperkuat permodalan bank syariah.

"Apapun kemampuannya, itu (penggabungan) usaha yang bagus untuk memperkuat," kata Heru dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2020).

Heru mengatakan saat ini tuntutan kepada industri perbankan semakin besar dari dari nasabah. Sehingga bank harus bisa padat modal agar nasabah menjadi nyaman.

"Itu layanan yang harus diperkuat perbankan kita termasuk syariah," kata pejabat OJK tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya