Polisi Siapkan Razia di Stasiun dan Terminal Cegah Penyusup Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Polri melakukan patroli di dunia maya untuk mengawasi arus penyebaran informasi mencari provokator yang melakukan provokasi di dunia maya.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2020, 11:59 WIB
Ilustrasi polri (sumber: polri.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi siapkan razia di stasiun dan terminal yang menjadisalah satu akses masuknya kelompok Anarko sindikalisme yang diduga berangkat untuk lakukan kerusuhan dan menyusup ke masa 1310 Omnibus Law Cipta Kerja.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan razia kali ini bertujuan untuk mencegah kerusuhan dalam Aksi 1310 Omnibus Law Cipta Kerja di Istana Negara yang diduga akan dilakukan kelompok Anarko Sindikalisme.

"Kita antisipasi takutnya kelompok-kelompok anarko ini bikin kerusuhan. Kalau kita temukan akan kita amankan mereka lagi. Itu antisipasi kami secara preventif," kata Yusri saat dikonfirmasi, Selasa (13/10/2020).

"Razia-razia ini kan, kita sudah pengalaman dari kemarin, kita tetap lakukan razia orang-orang yang niatnya bukan demo. Tapi melakukan anarkis kerusuhan, itu kita lakukan razia semuanya," tambahnya.

Selain itu, Yusri menjelaskan pihaknya juga melakukan patroli di dunia maya untuk mengawasi arus penyebaran informasi mencari provokator yang melakukan provokasi di dunia maya.

"Kita polisi tetap meningkatkan patroli cyber untuk memantau provokator yang melakukan pabrifikasi provokasi di dunia maya. Kita juga koordinasi dengan Menkominfo dan platformnya," jelasnya.

Kabarnya, para pendemo antara lain dari Persaudaraan Alumni atau PA 212 bersama Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. Dalam aksinya, mereka ingin menyampaikan penolakan terhadap RUU Cipta Kerja yang disetujui DPR.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


12 Ribu Personel Disiapkan

Sebelumnya, 12 ribu personel sudah dikerahkan Polda Metro Jaya untuk mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa hari ini. Kabarnya, massa akan menggelar aksi di sekitaran Jalan Medan Merdeka.

"Pengaman, 12 ribu personel terdiri dari Polri, TNI, dan pemprov, tapi masih ada kami siapkan yang standby," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat dihubungi, Selasa (13/10).

Yusri mengatakan pengamanan aksi kali ini akan dipusatkan di Monas dan sekitar akses menuju Istana Negara.

"Pusatnya di Monas, cadangan kami di DPR RI," ujarnya.

Selain itu, Yusri pun mengatakan nantinya akan ada sejumlah pengalihan arus lalu lintas khususnya untuk arus lalu lintas akses menuju Istana Negara.

"Di daerah Patung Kuda ya. Mungkin beberapa pengalihan arus di dekat situ," ujarnya.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya