Baru Dinyatakan Negatif COVID-19, Donald Trump Lanjut Kampanye Pilpres AS di Florida

Presiden Donald Trump kembali melanjutkan kampanye Pilpres AS 2020 di Florida, walau baru dinyatakan negatif COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Okt 2020, 13:03 WIB
Presiden AS Donald Trump memakai masker di depan publik untuk pertama kalinya (AP PHOTO / Patrick Semansky)

Liputan6.com, Tallahassee - Presiden Donald Trump telah kembali melanjutkan aksi kampanyenya kurang dari dua minggu setelah dinyatakan positif Virus Corona COVID-19.

Ribuan orang berkumpul di Sanford, Florida, di mana Trump membuat kampanye pertama dari empat destinasi kampanye yang direncanakan selama empat hari ke depan di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran dalam Pemilu AS. Demikian seperti mengutip laman BBC, Selasa (13/10/2020). 

Donald Trump dinyatakan positif COVID-19 sekitar 11 hari yang lalu, Jumat 2 Oktober. Ia kemudian dirawat di Pusat Medis Walter Reed sehari kemudian.

Namun, pada hari Minggu 4 Oktober, dokter pribadinya mengatakan dia tidak lagi berisiko menularkan COVID-19 ke orang lain dan mengungkapkan sehari setelahnya pada hari Senin bahwa tes terbarunya menunjukkan negatif selama beberapa hari berturut-turut, meskipun dia tidak memberikan tanggalnya.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pidato Donald Trump di Kampanye Florida

Presiden Donald Trump sebelum berbicara dari Blue Room Balcony Gedung Putih kepada kerumunan pendukung pada 10 Okt 2020. (AP Photo / Alex Brandon)

Dalam penampilan kampanye pertamanya setelah diagnosis dan pemulihan COVID-19, Donald Trump kembali mengangkat tema kampanyenya yang akrab dengan garis serangan terhadap Biden. 

Dia menggembar-gemborkan pertumbuhan pasar saham, pembentukan Angkatan Luar Angkasa AS dan keberhasilannya mengukuhkan dua hakim konservatif Mahkamah Agung ke bangku cadangan--dengan calon ketiga, Hakim Amy Coney Barrett, di hadapan Senat minggu ini yang ia anggap sebagai pencapaian besar.

Di hadapan ribuan pendukungnya, yang mayoritas tak mengenakan masker, dia mengecam rencana untuk memperpanjang penutupan yang didukung oleh Demokrat dan berusaha mempertanyakan ketajaman mental Biden.

Merujuk pada kesembuhannya sendiri dari COVID-19, dia berkata pada satu titik: "Mereka mengatakan saya kebal. Saya merasa sangat kuat. Saya akan masuk ke sana dan mencium semua orang. Saya akan mencium pria dan wanita cantik. Saya akan memberimu ciuman besar."


Florida Jadi Target Trump

Presiden AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih usai dirawat di RS Walter Reed. Ia masih positif COVID-19. Dok: AP Photo

Donald Trump ingin dan perlu menang di Florida, negara bagian yang unggul akan suaranya pada tahun 2016.

Florida seakan menjadi rumah keduanya. Meskipun ia merupakan penduduk asli kota New York, dia menjadikan dirinya sebagai penduduk Florida pada tahun lalu di bulan September.

Meskipun dia tertinggal dalam pemungutan suara secara nasional, persaingan ketat di negara bagian menjadi penting karena artinya dia masih dapat memenangkan pemilihan ulang dengan merebut wilayah-wilayah yang kaya akan electoral college.

Electoral college atau dikenal sebagai lembaga pemilih.

Ketika warga AS datang ke tempat pemungutan suara, mereka sebenarnya memilih orang-orang yang bakal duduk dalam electoral college. Tugas utama anggota lembaga itu adalah memilih presiden dan wakil presiden.

Mereka bekerja setiap empat tahun sekali, yakni beberapa pekan setelah pemungutan suara oleh masyarakat di negara bagian.

Anggota electoral college dicalonkan oleh partai politik di tingkat negara bagian. Mereka umumnya adalah sosok petinggi partai atau yang berafiliasi dengan kandidat presiden dari partainya.

Di tempat pemungutan suara, para pemilih tidak hanya memberikan suara untuk calon presiden, tetapi juga calon anggota electoral college.

Di surat suara, nama mereka biasanya muncul di bawah nama kandidat presiden. Kendati demikian, ada juga negara bagian yang tidak mencetak nama calon anggota electoral college.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya