Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengungkap latar belakang dirinya masuk ke jajaran Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Menurut mantan rival Jokowi dalam Pemilu 2019 itu, pilihannya merapat ke Jokowi demi kepentingan nasional.
"Jadi waktu itu saya demi kepentingan nasional dan keyakinan saya demi kepentingan nasional dan keyakinan saya bahwa saya bisa kerja sama dengan Jokowi. Saya sudah kenal lama, kita rival," ucap Prabowo dalam sebuah sesi wawancara yang dikutip Liputan6.com, Selasa (13/10/2020).
Advertisement
Prabowo menuturkan, kendati dirinya sudah lama berival dengan Jokowi namun di antara mereka memelihara rasa saling hormat.
"Kita saling menghormati, kita saling bercanda untuk memberi kesan kita itu saudara. Kita rival tapi kita itu bukan musuh," ujar dia.
Bukanlah pilihan yang mudah bagi Ketua Umum Partai Gerindra itu untuk memasuki gerbong pemerintahan. Ada sejumlah orang dekatnya bahkan menentang keputusannya itu.
"Ada beberapa rekan saya, ada beberapa pendukung saya yang sempat kecewa sama saya, 'kenapa bapak kok ya gitu...' tapi pribadi saya gitu, jangan kau dikte saya," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Anggap Penghormatan pada Jokowi
Dalam kesempatan itu Prabowo mengaku pada awalnya dia enggan mengambil posisi dalam pemerintahan. Ia mengaku ingin beristirahat dari hiruk pikuk politik Tanah Air.
"Di awalnya saya tidak berharap jabatan apa saja, saya bilang saya ingin istirahat. Dari usia muda hingga sekarang saya kan belum pernah cuti, tapi akhirnya demi kepentingan nasional saya diminta masuk dan saya bilang oke," katanya.
Pertimbangan dirinya masuk ke pemerintahan, selain demi kepentingan nasional Prabowo juga merasa membidangi posisi yang ditawarkan kepadanya, yakni menteri pertahanan RI.
"Saya merasa bahwa saya mengerti bidang pertahanan, saya mengerti, saya paham, saya kuasai. Dan akhirnya beliau (Jokowi) beri saya kehormatan, kepercayaan saya jadi menteri pertahanan," ujarnya.
Advertisement