Temukan Kasus Norovirus, Otoritas China Selidiki Sumber Penyakit

Pihak kampus dan otoritas kesehatan setempat tengah menyelidiki penyebab norovirus yang membuat beberapa mahasiswa jatuh sakit tersebut

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Okt 2020, 15:01 WIB
ILustrasi diare (Sumber: PIxabay)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah universitas di Provinsi Shanxi, China bagian utara, tengah dilandai kasus norovirus. Kondisi ini dikabarkan membuat layanan kesehatan setempat menjadi penuh sehingga beberapa pasien harus dirawat di asrama pria terdekat.

Kepada surat kabar lokal Red Star News, beberapa siswa di Shanxi University of Finance and Economics di Taiyuan, Shanxi mengatakan, rumah sakit kampus dipenuhi pasien dan lantai tempat asrama siswa laki-laki juga telah ditutup.

"Yang lainnya mengikuti kelas seperti biasa," kata mereka.

Dilaporkan Global Times, dikutip Selasa (13/10/2020), pihak kampus telah mengumpulkan informasi mengenai mahasiswa yang mengalami gejala muntah, diare, dan demam sejak pekan lalu.

Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi bahwa penyakit yang dialami para mahasiswa disebabkan oleh infeksi norovirus.

Seorang staf rumah sakit kampus mengonfirmasi pada hari Sabtu bahwa mereka telah merawat beberapa pasien. Namun, ia menolak berapa jumlah siswa yang tengah mendapatkan penanganan. Pada Kamis malam, pihak universitas juga telah menyatakan bahwa beberapa siswa telah membaik.

Load More

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Selidiki Penyebab Masalah

Ilustrasi Sakit Perut Credit: pexels.com/pixabay

Dilaporkan Xinhua pada Senin awal pekan ini waktu setempat, setidaknya sudah ada 70 mahasiswa universitas tersebut yang mengalami gejala diare dan muntah sejak Rabu lalu.

Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Taiyuan lalu melakukan pengambilan sampel pada 28 kasus yang dialami mahasiswa untuk tes norovirus. Sebanyak 11 kasus dinyatakan positif.

Hingga Minggu pukul 5 sore, sebanyak 22 pasien yang menderita muntah akibat virus dan faktor lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Pihak kampus juga telah melakukan desinfeksi di asrama, ruang kelas, kantin, dan area publik lainnya. Mereka juga dilaporkan telah memperkuat edukasi kesehatan dan pemantauan gejala untuk semua staf dan siswa.

Otoritas setempat tengah melakukan penyelidikan sumber infeksi. Pengawas kesehatan belum menemukan satu pun sumber makanan yang terkontaminasi penyebab wabah. Air minum dan keran sekolah bukan penyebabnya.


Masalah Kesehatan Masyarakat di China

Mahasiswa Universitas Teknologi Taiyuan berjalan di area kampus, Taiyuan, Provinsi Shanxi, China, Jumat (10/4/2020). Gelombang pertama mahasiswa program sarjana, pascasarjana, dan doktor dengan tugas penelitian di Shanxi mulai kembali menjalani perkuliahan pada 10 April 2020. (Xinhua/Chai Ting)

Center for Disease Control and Prevention (CDC) China melaporkan, sudah lebih dari 30 wabah norovirus dilaporkan di negara itu sejak September. Setidaknya terdapat 1.500 kasus, khususnya di kantin tempat banyak orang sakit setelah mengonnsumsi makanan yang terkontaminasi.

Norovirus berasal dari keluarga yang berbeda dari virus corona penyebab COVID-19. Mereka menyebar antar manusia lewat kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi.

Lin Minggui, kepala departemen penyakit menular di Beijing Tsinghua Changgung Hospital mengatakan pada Health Times bahwa infeksi tersebut sering terjadi di institusi sekolah. Ini memperlihatkan lemahnya sistem kesehatan masyarakat di Tiongkok.

Xinhua melaporkan, mengingat kondisi ini menjadi masalah kesehatan di China, pada Februari 2019, otoritas setempat telah "menyalakan lampu hijau" uji klinis vaksin tetravalen pertama di dunia untuk melawan norovirus. Vaksin yang telah dikembangkan selama 4 tahun tersebut, disebut mampu mencegah hingga 80 sampai 90 persen infeksi norovirus.


Infografis Cara China hingga Vietnam Tangani Virus Corona

Infografis Cara China hingga Vietnam Tangani Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya