Doni Monardo: 67,5 Pasien Covid-19 Gejala Kritis Meninggal Dunia

Doni mengatakan, pasien Covid-19 dengan gejala ringan relatif bisa sembuh 100 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2020, 12:17 WIB
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo menjelaskan Indonesia menerapkan PSBB, bukan lockdown saat dialog di Media Center COVID-19, BNPB, Jakarta, Minggu (13/9/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengingatkan Covid-19 sangat berbahaya. Terutama bagi kelompok rentan yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Doni menyebut, berdasarkan data, 2,6 persen pasien Covid-19 dengan gejala sedang akhirnya meninggal dunia. Sedangkan pasien Covid-19 dengan gejala berat angka kematiannya bisa mencapai 5 sampai 6 persen.

"Tetapi kalau sudah masuk gejala kritis itu menimbulkan (angka kematian) 67,5 persen. Sebuah angka yang sangat besar sekali," katanya melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (13/10/2020).

Sementara, pasien Covid-19 dengan gejala ringan relatif bisa sembuh 100 persen. Umumnya, kata Doni, pasien yang memiliki fatalitas tinggi adalah orang dengan komorbid hipertensi, diabetes, jantung, paru-paru, ginjal, asma, penyakit hati, TBC, kanker dan gangguan imun.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Patuhi Protokoler Kesehatan

Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Karena itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini meminta semua lapisan masyarakat untuk melindungi diri dan kelompok rentan dari Covid-19. Caranya, patuhi protokol kesehatan 3M. Yakni, menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Namun, jika ada orang yang terpapar Covid-19, segera mendatangai fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan harus segera menangani pasien tersebut agar tidak menimbulkan kondisi yang lebih berbahaya.

"Tidak boleh membiarkan mereka yang bergejala ringan ke gejala sedang. Harus dilakukan langkah-langkah lebih awal sehingga upaya untuk pemeriksaan secara rutin terutama mereka yang rentan harus dilakukan," ujarnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya