Pemerintah Siapkan Strategi Antisipasi Klaster Covid-19 di Pengungsian

Sejumlah strategi yang disiapkan pemerintah yakni, dengan memperbanyak lokasi pengungsian.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Okt 2020, 13:00 WIB
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberi paparan saat rapat koordinasi membahas pengembangan kendaraan listrik nasional di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/11). Langkah ini sebagai upaya menekan emisi gas buang. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyiapkan sejumlah strategi mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) di tempat pengungsian. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada Oktober ini akan ada peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi banjir dan longsor.

"Sekarang ini diramalkan juga Mulai Oktober ini akan banyak hujan deras dan itu juga akan terjadi longsor bisa, mungkin saja ada tsunami, mungkin saja ada gempa bumi," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan usai rapat bersama Presiden Jokowi, Selasa (13/10/2020).

"Nah itu juga berpengaruh pada tadi Covid-19. Nah ini karena ada pengungsian dan sebagainya," sambung dia.

Sejumlah strategi yang disiapkan pemerintah yakni, dengan memperbanyak lokasi pengungsian. Dengan begitu, diharapkan tidak ada kepadatan di tempat pengungsian dan masyarakat tetap dapat menjaga jarak aman.

"Tentunya kami akan lihat kondisi di lapangan. Kalau pakai tenda tentunya tidak bisa diisi seperti kondisi normal. Jumlahnya akan kami kurangi namun teknis pelaksanaan tergantung lokasinya," jelas Menteri Sosial Juliari Batubara dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, seluruh pengungsi juga akan diberikan masker serta alat proteksi diri untuk mencegah penyebaran Covid-19.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tes Corona di Pengungsian

Petugas medis mengambil sampel lendir saat tes usap (swab test) pegawai kecamatan Sawah Besar, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Tes swab yang dilakukan terhadap seluruh pegawai kecamatan Sawah Besar itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Juliari mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk melakukan test Covid-19 di pengungsian.

"Kami juga kerja sama dengan Kemenkes, apakah mungkin di lokasi pengungsian dilakukan testing apakah rapid test atau PCR. Ini akan kami konsultasikan dengan Kemenkes," jelas dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah mewaspadai munculnya klaster penularan selama musim penghujan. Menurut dia, tempat pengungsian berpotensi menjadi klaster penyebaran corona apabila terjadi banjir.

Dia mengingatkan pemerintah daerah memastikan adanya sirkulasi udara di lokasi pengungsian. Dengan adanya sirkulasi udara yang baik, dapat meminimalisir risiko penularan Covid-19.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya