Liputan6.com, Jakarta Staf khusus Presiden Jokowi Billy Mambrasar memuji Program ADEM (Afirmasi Pendidikan Menengah) yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurut Billy, program itu menunjukkan keseriusan pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk mengurangi ketimpangan dalam sektor pendidikan di seluruh provinsi Indonesia, khususnya di Papua dan Papua Barat.
Advertisement
"Program ini merupakan wujud nyata keseriusan Pemerintah untuk membangun Manusia Papua. Saya mengharapkan agar adik-adik lulusan ADEM, yang hari ini berjumlah ratusan anak asli Papua, agar menjadi generasi muda yang cerdas, tetapi juga generasi yang tangguh, kompeten dan profesional untuk membangun negara Indonesia,” ucap Billy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/10/2020).
Hal tersebut disampaikan Billy saat menghadiri Pembukaan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) dengan tema “Pendidikan Wawasan Kebangsaan dan Bela negara Melalui Kawah Kepemimpinan Pelajar Bagi Siswa Program Adem Papua dan Papua Barat”, 12 Oktober 2020.
Selain Billy Mambrasar, Kegiatan tersebut turut mengundang Direktur Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN yaitu Supratman, SH, Direktur PMPK yaitu Dr. Samto Prawiro, Widyaiswara Masya pus PN Badiklat Kemhan yaitu Kolonel Inf Dr. Deden Koswara Msi, Pengajar Self Healing yaitu Reza Gunawan dan Artis/Pesulap Profesional yaitu. Adri Manan
Billy juga menggungkapkan rasa terima kasih dan rasa bangga karena turut dilibatkan dalam acara ini, bersama kurang lebih 620 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang masuk dalam Program ADEM dan tersebar di 20 kota, kurang lebih sebanyak 200 sekolah dengan hastagh #AdemSurvive.
Koordinator Fungsi Peserta Didik Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kemendikbud sekaligus ketua panitia penyelenggara, Rika Rismayati menjelaskan, program ini dirancang melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan telah dimulai sejak 2013.
Pada 2018 dan 2019, terdapat 410 dan 206 siswa yang lolos dalam program ini dan sekiranya terdapat jumlah lulus Program ADEM pada 2018 sebanyak 422 siswa serta 2019 sebanyak 433 siswa. Program ini merupaka wujud Komitment Peningkatan Kesejahteraan Tanah Papua melalui pembangunan Manusianya.
Dalam Pembukaan acara pelatihan tersebut, Billy Mambrasar memberikan dorongan motivasi kepada generasi muda agar dapat menjadi pelajar yang mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Billy juga membagikan 6 tips dan trik agar menjadi pemuda yang sukses, diantaranya adalah rajin belajar, ikut berbagai perlombaan, mengikuti semua kegiatan organisasi, kursus bahasa inggris, rajin membaca dan menulis, dan ikut kegiatan yang dapat melatih kemampuan presentasi, komunikasi, dan berdebat.
"Pemuda harus banyak membaca buku agar dapat memperluas wawasan sekitar. Karena kalau tidak membaca buku, kita tidak akan mampu menguasai dunia. Semangat dibangun dari mimpi, sedangkan mimpi dibangun dari pengetahuan, dan pengetahuan dibangun salah satunya dari membaca,” kata Billy.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Latih Jiwa Kepemimpinan
Sementara itu, Direktur PMPK, Samto Prawiro mengungkapkan, karena kondisi pandemi Covid-19, maka acara Digifest 2020 diadakan secara virtual. Namun hal tersebut tidak menurunkan semangat pelajar untuk terus menggali informasi dan menjalankan program Adem Survive secara profesional.
"Acara ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan generasi muda, karena Program Adem memberikan layanan terbaik dan pendidikan berkualitas terkait karakter kebangsaan bagi siswa dan siswi yang memiliki potensi di daerah Papua dan Papua Barat,” ungkapnya.
Samto berharap, generasi muda yang telah menyelesaikan studinya dengan sungguh-sungguh dapat kembali lagi ke Papua, untuk membangun dan memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang inovatif dan berjiwa kepemimpinan.
"Harapan bangsa kita bergantung di tangan pemuda. Bangsa kita akan maju kalau generasi mudanya memiliki pendidikan yang berkualitas dan prestasi yang tinggi. Tetap survive jangan pernah menyerah, kesusahan apapun yang dialami pasti bisa dilalui selama tetap bekerja keras,” tutup Dr Samto.
Advertisement