Liputan6.com, Bandung Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat (RSJ Jabar) Elly Marliyani mengatakan terdapat peningkatan jumlah pasien.
"Terbukti sejak pandemi, terjadi peningkatan kunjungan pasien gangguan cemas di RSJ sampai dengan September 2020 sebanyak 14 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2019," ujar Elly dalam keterangan resminya ditulis Bandung, ditulis Rabu (14/10/2020).
Advertisement
Berdasarkan survei Puslitbangkes Kemenkes pada 2020, sekitar 6,8 persen masyarakat Indonesia mengalami gangguan cemas. Dari angka tersebut, 85.3 persen di antaranya tidak memiliki riwayat gangguan psikiatri.
Apalagi pada masa pandemi COVID-19 yang berdampak buruk pada kesehatan mental masyarakat. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, terdapat beberapa hal yang membuat kesehatan masyarakat terganggu di tengah pandemi COVID-19 dari berbagai hal.
"Informasi ketidakjelasan kapan situasi pandemi akan berakhir, belum hadirnya vaksin, isu isolasi sosial, stigma, kehilangan pekerjaan, perubahan cara belajar mengajar, dan tingginya juga kekerasan rumah tangga sebagai dampak terjadinya perceraian itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita sepelekan," ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menyatakan hoaks soal pandemi COVID-19 dapat membuat takut dan meningkatkan kecemasan masyarakat. Maka sebut Ridwan Kamil, diperlukan kedewasaan masyarakat dalam memanfaatkan media sosial harus terus dikampanyekan.
Masalah yang muncul ungkap Ridwan Kamil, bukan soal mencari informasi, tetapi memilah informasi. Untuk itu, situasi berita negatif tentu harus kita kontrol.
"Juga pada anak-anak ada sistem yang mengharuskan menjalani pendidikan di rumah atau jarak jauh. Ini juga membuat stres kepada anak dan orang tua apalagi keterbatasan internet dan lainnya. Sungguh sangat memprihatinkan," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Konsultasi Jiwa Online
Menjawab meningkatnya jumlah pasien, RSJ Jabar memiliki program konsultasi jiwa online (KJOL). Dengan program ini masyarakat dapat berkonsultasi secara virtual dengan psikiater atau psikolog. Sehingga, dari rumah masyarakat bisa mendapatkan bantuan untuk kesehatan jiwa.
Selain itu, ungkap Elly, screening melalui website pun dapat dilakukan, seperti screening kesehatan jiwa, kecanduan gadget, deteksi dini bunuh diri dan tes lainnya.
Advertisement