Kisah Turis Kembalikan Artefak Curian dari Pompeii yang Diklaim Memiliki Kutukan

Seorang turis asal Kanada mengembalikan artefak yang ia curi dari situs Pompeii, alasan dia mengembalikan artefak tersebut karena ia selalu mendapat kesialan.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi Pompeii (@mmillswan/Pixabay).

Liputan6.com, Campania - Seorang turis mengembalikan artefak curian dari Pompeii dan mengklaim benda itu membawa kutukan.

Wanita yang diketahui berasal dari Kanada itu mengirimkan kembali keramik mosaik yang dicuri, menyalahkan benda itu selama bertahun-tahun sebagai pemicu kesialan terhadap dirinya.

Pelaku yang diidentifikasi bernama Nicole, mengirim paket yang berisi dua ubin mosaik, bagian dari sebuah amphora dan sepotong keramik ke agen perjalanan di Pompeii, di Italia selatan bersama dengan sebuah surat pengakuan.

Amphora adalah sejenis wadah keramik berbentuk vas dengan dua pegangan dan bagian leher yang panjang yang lebih sempit dari badannya.

Nicole yang berusia awal 20-an ketika mengunjungi taman arkeologi Pompeii pada 2005, mengatakan bahwa pencurian itu sebagai penyebab kemalangan yang dideritanya selama bertahun-tahun sejak itu, termasuk dua kali menderita kanker payudara dan kesulitan keuangan.

"Tolong, bawa mereka kembali, mereka membawa kesialan," imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (14/9/2020)/

Motif Nicole saat melakukan pencurian itu adalah ingin memiliki sepotong sejarah yang tidak bisa dimiliki siapa pun, tetapi benda itu justru diklaimnya menyebabkan hal-hal negatif selalu menimpa dirinya.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sejarah Hancurnya Kota Pompeii

Ilustrasi Pompeii (@marek2018/Pixabay).

Kota Pompeii terkubur dalam abu vulkanik setelah letusan dahsyat Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi dan terkubur hingga abad ke-16. Ketika kota tersebut ditemukan kembali, pemahaman tentang kehidupan di dunia klasik pun berubah.

Situs kuno ini adalah salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi di Italia, dan selama bertahun-tahun selalu memiliki masalah dengan turis yang mencuri artefak di area tersebut.

Nicole menulis dalam suratnya bahwa dia telah belajar dari kesalahannya dan menginginkan “pengampunan dari Tuhan”.

"Saya sekarang berusia 36 tahun dan menderita kanker payudara dua kali. Saya dan keluarga saya juga mengalami masalah keuangan, Kami orang baik dan saya tidak ingin mewariskan kutukan ini kepada keluarga atau anak-anak saya," imbuhnya.

Nicole bukan satu-satunya yang bertobat akibat pencurian tersebut.

Paket lain berisi surat pengakuan dari pasangan yang juga dari Kanada juga pernah dilaporkan, bersama dengan beberapa batu yang dicuri dari situs tersebut pada tahun 2005.

"Kami mengambil mereka tanpa memikirkan rasa sakit dan penderitaan yang dialami jiwa-jiwa malang ini selama letusan Vesuvius dan kematian mereka yang mengerikan. Maafkan kami karena membuat pilihan yang buruk ini, semoga arwah mereka beristirahat dengan tenang," tulis pasangan tersebut.

Selama bertahun-tahun, banyak peninggalan yang dicuri telah dikembalikan ke situs tersebut, bersama dengan surat-surat yang menyatakan rasa bersalah. Pejabat kemudian mendirikan museum yang memamerkan artefak-artefak tersebut.

Sebagian besar turis ingin menyimpan relik sebagai oleh-oleh, tetapi beberapa pencuri juga mencoba menjual oleh-oleh dari Pompeii secara online. Pada 2015, batu bata yang diambil dari reruntuhan pada tahun 1958 sempat terpantau dijual di eBay.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya