Tiongkok Bagi-Bagi Giveaway Rp 22 Miliar untuk Promosikan Yuan Digital

Tiongkok membagi-bagikan giveaway dengan total nilai Rp 22 miliar untuk mempromosikan mata uang Yuan digital.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 13 Okt 2020, 17:00 WIB
Petugas menghitung uang pecahan 100 Yuan, Jakarta, Kamis (13/8/2015). Biang kerok keterpurukan kurs rupiah dan sejumlah mata uang negara lain adalah kebijakan China yang sengaja melemahkan (devaluasi) mata uang Yuan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok tengah menguji coba mata uang digital ke level yang lebih luas. Cara unik pun digunakan untuk menguji coba mata uang ini. 

Negara ini memberi giveway Yuan digital senilai USD 1,5 juta atau setara Rp 22 miliar untuk warga negaranya.

Mengutip Engadget, Selasa (13/10/2020), bank milik pemerintah (People's Bank of China) memberikan angpao secara random ke 50.000 orang.

Masing-masing orang mendapatkan angpao senilai 200 Yuan atau setara USD 30 (Rp 442.700).

Angpao tersebut harus dibelanjakan di beberapa ribu retailer terpilih di distrik Luohu, Shenzhen.

Pembagian angpao ini bukan hanya ditujukan untuk uji coba teknologi mata uang digital Tiongkok tetapi juga untuk meningkatkan pengeluaran konsumen di tengah pandemi Covid-19.


Unduh Aplikasi

Seorang wanita mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona memegang bendera nasional Kota Terlarang selama Hari Nasional di Beijing, Rabu, (7/10/2020). Turis Tiongkok melakukan 425 juta perjalanan domestik pada paruh pertama dari delapan hari libur Hari Nasional. (AP Photo/Andy Wong)

Laman China Daily menyebut, mereka yang berkesempatan untuk mendapatkan angpao ini diwajibkan untuk mengunduh aplikasi Renminbi untuk mendapatkan uang digital.

Selanjutnya, mereka bisa membeli barang di apotek, supermarket, bahkan Walmart.

Sekadar informasi, Tiongkok meningkatkan uji coba Yuan digital sejak April lalu, yakni ketika menjalankan program percontohan yang melibatkan perusahaan AS seperti McDonald's dan Subway.


Tak Seperti Bitcoin

Para pengunjung mengenakan masker saat berjalan di Kota Terlarang, Beijing, China, Jumat (1/5/2020). Kota Terlarang kembali dibuka setelah ditutup lebih dari tiga bulan karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Tak seperti Bitcoin, mata uang digital Tiongkok ini dikendalikan oleh bank sentral negara.

Eksperimen itu adalah bagian dari upaya Tiongkok mendorong cashless society. Dengan Yuan digital, Tiongkok berharap uang digital bisa lebih mudah dikendalikan dan dipantau ketimbang uang tunai atau pun Bitcoin.

Apalagi, pembayaran digital melalui perusahaan seperti WeChat Pay milik TenCent dan Alipay sangatlah populer di negara ini.

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya