Liputan6.com, Jakarta - Seorang karyawan pabrik Tesla di Amerika Serikat dipecat karena melakukan sabotase ditempatnya bekerja.
Dilansir dari Carscoops, Tesla menyebut sudah memegang bukti bahwa seorang karyawan telah melaukan tindakan sabotese pabrik Freemont, bulan lalu.
Baca Juga
Advertisement
Setelah melakukan penyelidikan internal, perusahaan mobil listrik Amerika itu memecat karyawan yang tak disebutkan namanya.
Wakil Presiden Tesla Urusan Hukum, Al Prescott mengungkapkan, insiden itu melalui email kepada karyawan awal pekan ini.
"Dua pekan lalu, tim insinyur teknologi informasi dan InfoSec mengidentifikasi seorang karyawan yang sengaja menyabotase pabrik mobil. Hanya dalam beberapa jam, serangkaian tindakan diambil untuk mencegah kerusakan, memastikan jalur produksi mobil berjalan dengan lancar," tulis Prescott dalam email.
Pabrik Tesla Freemont itu memproduksi Model S, Model 3, dan Model X serta Model Y. Sehingga kejadian tersebut dianggap sangat serius.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mencoba Menghilangkan Jejak
Diketahui, karyawan yang menyabotase pabrik itu mencoba menghapus jejak saat menyalahkan rekan kerja dan merusak komputer pribadi.
"Karyawan itu mengaku bersalah setelah kami memberikan bukti. Perusahaan telah memutuskan kontrak dengan orang ini," kata Prescott.
Tampaknya Tesla juga tidak menempuh jalur hukum atas kasus ini. Ini bukan pertama kalinya Tesla mengalami hal seperti ini.
Sumber: Oto.com
Advertisement