Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) mencatat ada 94 kabupaten/kota dengan zona oranye atau tingkat risiko penyebaran COVID-19 sedang tanpa perubahan selama enam minggu berturut-turut. Dari 94 kabupaten/kota itu, 11 wilayah ada di Jawa Timur per 11 Oktober 2020.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menuturkan, setiap kabupaten/kota di zona oranye setiap pekan bertambah. Oleh karena itu, pihaknya memberikan perhatian lebih kepada kabupaten/kota yang selama lebih dari enam minggu berturut-turut di zona oranye.
"Terdapat 94 kabupaten/kota. Dari 94 kabupaten/kota ini terdapat beberapa provinsi banyak masuk kategori ini (zona oranye-red). Sumatera Utara ada 12 kabupaten/kota, Jawa Tengah sebanyak 11 kabupaten/kota dan Jawa Timur dengan 11 kabupaten/kota," ujar Wiku saat konferensi pers daring pada Selasa, (13/10/2020).
Baca Juga
Advertisement
11 kabupaten/kota di Jawa Timur yang masuk zona oranye COVID-19 selama enam minggu berturut-turut antara lain Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kota Madiun, Kota Surabaya, Lamongan, Magetan, Nganjuk, dan Ponorogo.
"Kami mohon kabupaten kota ini jangan berpuas diri karena wilayahnya. Zona oranye tetap berbahaya dan berisiko terjadi penularan dibiarkan berpotensi zona merah, jangan terlena dan lengah," ujar dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Satgas COVID-19 Minta Daerah Transparan
Wiku menambahkan, 12 kabupaten/kota juga menuju ke zona kuning antara lain Rejang Lebong, Kota Madiun, Lamongan, Yogyakarta, Gunung Mas di Kalimantan Tengah, Donggala di Sulawesi Tengah, Buton Selatan dan Konawe Selatan di Sulawesi Tenggara, Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Ternate di Maluku Utara, dan Membrat di Papua Barat.
Selain itu, tiga kabupaten/kota dengan skor yang segera berpotensi berpindah menjadi zona merah COVID-19. "Pertama, Kota Langsa di Aceh, Kedua, Kota Pasaman Barat, Sumatera Barat. Ketiga Karanganyar di Jawa Tengah," kata dia.
Wiku juga meminta agar daerah transparan dan apa adanya terkait perkembangan penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing. Hal ini seiring fluktuasi perubahan zona risiko.
"Kami meminta agar daerah transparan dan apa adanya terkait perkembangan penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing," ujar dia.
Advertisement