Ditjen SDA Bangun Air Baku untuk Warga Cijeruk, Kabupaten Bogor

Pembangunan pekerjaan Air Tanah untuk Air Baku di desa ini selesai pada 2019 dan ditargetkan ada 100 Kepala Keluarga akan mendapatkan air.

oleh stella maris pada 13 Okt 2020, 19:58 WIB
PUPR

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane membangun pekerjaan air tanah untuk air baku di Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

Pasalnya, terjadi perubahan tata guna lahan di hulu Gunung Salak yang menyebabkan sumber air (mata air) semakin berkurang yang akhirnya tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan air baku masyarakat di desa itu, apalagi saat musim kemarau tiba.

"Pembangunan pekerjaan Air Tanah untuk Air Baku di desa ini selesai kami kerjakan pada tahun 2019 kemarin. Airnya diambil dari tanah dengan menggunakan pompa dengan kapasitas 0,8 liter per detik, kemudian ditampung pada tampungan air dengan kapasitas tampung 5000 liter. Dari tampungan ini, air dibagikan ke warga Desa Cijeruk," kata PPK Air Tanah dan Air Baku BBWS Ciliwung Cisadane Indra Aria Wisnuwardana.

"Ditargetkan ada 100 Kepala Keluarga akan mendapatkan air dan saat ini baru 35 Kepala Keluarga yang sudah mendapatkan air. Hal ini disebabkan biaya pemasangan pipa-pipa sambungan rumah dan pembelian water meter dibebankan kepada warga desa," ujar Indra lagi.

Untuk pekerjaan ini, BBWS Ciliwung Cisadane terlebih dahulu melaksanakan kajian geolistrik dari data terkait lokasi kekeringan di wilayah Ciliwung Cisadane untuk melihat potensi air tanah di daerah tersebut. Indra menambahkan bahwa selama proses pekerjaan Air Tanah untuk Air Baku tersebut, tidak ada masalah sosial yang dihadapi.

"Setiap usulan kegiatan yang kami terima dari desa akan dikaji dulu. Usulan tersebut harus memenuhi dua kriteria penting yaitu ada potensi air tanah, dan ada lokasi untuk pembangunan bangunannya. Jadi warga Desa Cijeruk sudah setuju kalau lokasi ini dijadikan untuk bangunan pada pekerjaan Air Tanah untuk Air Baku. Kalau terkait masalah teknis, biasanya pekerjaan pengeboran akan memakan durasi yang agak lama apabila ketemu tanah yang agak keras. Selain itu, tidak ada masalah lagi selama proses pekerjaannya," kata Indra.

Setelah selesai dibangun, maintenance pada pekerjaan Air Tanah untuk Air Baku tersebut diserahkan ke warga Desa Cijeruk. "Kami biasanya urungan untuk biaya pemeliharaan, juga operasional untuk listrik agar pompanya bisa tetap nyala dan ngirim air ke rumah warga," ujar Ahmad, warga Desa Cijeruk.

Terkait pekerjaan air tanah, BBWS Ciliwung Cisadane telah membangun tiga pekerjaan Air Tanah untuk Air Baku pada tahun 2019 lalu, dan sedang mengerjakan tiga pekerjaan lagi pada lokasi yang berbeda ditahun 2020 ini. Untuk pekerjaan tersebut, BBWS Ciliwung Cisadane menggunakan sistem padat karya, agar bisa melibatkan masyarakat setempat ikut menjadi tenaga kerja.

Selain untuk memenuhi kebutuhan air baku rumah tangga, pekerjaan Air Tanah dan Air Baku juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air di tempat ibadah dan sekolah.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya