Liputan6.com, Jakarta - Mobil asal Eropa seperti VW biasanya terlihat lebih berkelas, begitu juga dengan harganya. Bagi Anda yang sedang berburu mobil Eropa dengan budget LCGC, tentu pilihannya bukan mobil baru.
Sedan premium bekas seperti BMW seri 3 atau Mercedes C-Class keluaran tengah era 2000-an dapat dibawa pulang. Kendati begitu, mungkin keduanya menakutkan bagi sebagian orang, mengingat keturunan sultan perlu perawatan ala sultan. Pun umurnya tidak bisa dibilang muda, bikin semakin perlu perhitungan lebih matang.
Advertisement
Umur tidak salah bila dijadikan bagian parameter penjamin bebas khawatir saat membeli mobkas. Kalau memang butuh alat komutasi harian, mengidamkan merek Eropa yang punya nama, dan masih bisa dibilang segar, VW Polo Mk5 patut dilirik. Mulai Rp 120 jutaan bisa meminang unit seken Polo 1.4 AT keluaran 2012. Lebih menarik lagi 1.2 TSI dari 2015/2016, bertenaga ekstra dan terlihat baru dengan tebusan Rp 150-170 jutaan. Seberapa menarik?
Bukan Hatchback Mungil
Wara-wiri di tengah padatnya jalanan kota besar mungkin terasa nikmat dengan mobil berukuran kompak. Gesit, tidak terlalu merepotkan kala harus menembus kepadatan. Seperti Polo, panjangnya tak sampai 4 meter. Tepatnya diukur 3.971 x 1.682 x 1.469 mm (PxLxT) untuk versi termutakhir. Cukup untuk sebuah city car. Tidak terlalu kecil dan masih menyuguhkan ruang kabin dan bagasi yang lapang.
Sebatas gambaran saja, ia tidak semungil jajaran hatchback LCGC. Secara ukuran cenderung mendekati petarung hatchback medium Jepang (Contoh Toyota Yaris, Honda Jazz, dan Suzuki Baleno).
VW Polo sendiri menyuarakan kesan elegan dalam kesederhanaan. Tidak perlu banyak basa-basi lekuk untuk memikat. Garisnya tegas tanpa banyak menukik atau kesibukkan pahatan ceruk. Urusan fitur, jangan bawa ekspektasi sedan premium Eropa. Tidak ada smart entry dan lampu LED. Masih berupa remote keyless dan reflektor halogen. Setidaknya sudah ada headlamp leveling. Suka atau tidak terhadap rancangan, itu tergantung preferensi dan selera masing-masing.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kabin Setengah Premium
Sorotan utama dari Polo sendiri adalah rasa dari sentuhan. Tidak terkesan terlalu murahan meski menduduki strata entry level. Diisi keseimbangan antara nilai ekonomis dan penegas status premium. Ya, memang tersebar material plastik di beberapa titik, namun dilengkapi oleh leather wrapped steering wheel. Juga pembungkus fabric di doortrim menyudahi rancangan kabin Polo. Secara visual mengikuti eksekusi desain luar. Minim kesibukkan lekuk dan tumpukan, mempertahankan nuansa sederhana apa adanya.
Dalam standar masa kini, fiturnya mungkin membosankan. Apalagi saat menduduki varian 1.4. Sumber media hanya berasal dari unit single DIN bersisi fungsi Radio dan CD. Baru ketika datang versi 1.2 TSI di 2016, kemampuannya ditingkatkan. Tampil manis pula seakan terintegrasi dasbor dengan layar monokrom. Disayangkan belum menganut pengoperasian touchscreen. Namun setidaknya, ia menyediakan konektivitas USB, Aux, dan SD Card.
Untuk sebuah hatchback dari 2012, ada satu fitur patut diacungi jempol. Memberikan kemewahan di dalam sebuah kabin kendaraan entry level. Adalah Kontrol AC otomatis Climatronic. Masih jadi barang 'mahal' saat ini dan Polo memilikinya. Temperatur kabin bisa diatur sesuai keinginan, kemudian blower secara mandiri berupaya menyesuaikan perintah.
Kepraktisan pengangkutan barang tidak kurang dan tidak juga berlebih dalam skenario hatchback. Memadai dan praktis. Ia memiliki ruang bagasi dengan lantai yang cukup dalam sebagai tempat penyimpanan. Kalau perlu mengakomodir barang lebih besar, bangku belakang dapat dilipat dengan pembagian 40:60.
Advertisement
Tendangan Torsi Kuat
Di atas kertas, figur keluaran daya unit empat silinder 1.400 cc mungkin kurang impresif. Ekstraksi dicatatkan 85 hp saja pada 5.000 rpm. Kemudian torsinya mencapai 132 Nm di 4.800 rpm. Ada pemain mainstream dengan kubikasi lebih kecil sanggup memberikan potensi mencipta velositas lebih baik. Setidaknya dari segi tendangan torsi ia boleh berbangga. Terbilang besar di kelasnya.
Begitu pula ketika melirik versi 1.2 TSI. Dari empat ruang bakar yang dibantu pemadat udara hanya menghasilkan output 105 Tk di 5.000 rpm. Meski begitu, Polo siap beradu dalam hal kesigapan berakselerasi. Tendangan 175 Nm dapat ia berikan sejak 1.500 rpm. Tepat sasaran sebagai city car penembus kemacetan.
Pun keduanya dikawin transmisi otomatis tujuh percepatan kopling ganda (DSG) nan cekatan. Menawarkan perpindahan cepat ketika menyalurkan daya ke roda depan. Ya, sebuah komponen canggih dan cenderung rumit. Dalam kondisi terbaik tentu menambah kenikmatan berkendara. Namun, harus lebih berhati-hati kala memilih unit seken.
Safety Komplet
Untuk tebusan Rp 120-170 juta, Polo menyiapkan perlindungan keselamatan berkendara komplet. Ada sabuk pengaman dengan pretensioner berikut dual SRS airbag andai terjadi celaka. Lalu, pos jaga bermanuver diduduki oleh peranti pengereman ABS+EBD+BA bersama Electronic Differential Lock. Lebih memikat lagi di 1.2 TSI. Stabilitas berkendara diramaikan komponen seperti Electronic Stabilization Control (ESC), Anti Slip Regulation (ASR), dan Engine Drag Torque Control (EDTC) guna meminimalisir berbagai gejala selip.
Simpulan
VW Polo bisa saja menjadi tunggangan Eropa pertama Anda. Bujet Rp 120 – 170 jutaan dapat menebus Volkswagen berumur muda. Bebas tentukan mau versi 1.4 lansiran 2012 atau 1.2 TSI 2015 tergantung anggaran. Tawarkan sensasi premium dalam sebuah hatchback kompak seharga LCGC baru. Keseluruhan fiturnya pun belum dapat dibilang usang meski head unit terkesan dari zaman purba. Canggih pula di sektor pemacu daya dan keselamatan.
Yang jelas, pastikan incaran dalam keadaan terbaik dan disiplin terawat. Mengingat teknologinya bukan abal-abal, tentu akan menguras dompet bila menyimpan banyak penyakit. Baik itu di segi powertrain, drivetrain, hingga fitur pendukung. Kalau kurang yakin terhadap penilaian pribadi, ada baiknya diperiksa lebih dulu ke bengkel resmi.
Sumber: Oto.com
Advertisement