Liputan6.com, Warsawa- Sebuah bom era Perang Dunia II milik Inggris dilaporkan meledak saat dijinakkan di bawah air oleh tim spesialis pembongkaran angkatan laut di wilayah barat laut Polandia pada 13 Oktober 2020.
Mengutip Associated Press, Rabu (14/10/2020), tidak ada yang terluka dalam peristiwa tersebut.
Advertisement
Hal itu disampaikan oleh seorang juru bicara angkatan laut Polandia, Letnan Kolonel Grzegorz Lewandowski yang mengatakan kepada Associated Press bahwa tidak ada yang terluka karena semua penjinak bom berada pada jarak yang aman dari ledakan.
Namun, ledakan dahsyat itu sempat dirasakan oleh warga setempat di Swinoujscie.
"Operasi (penjinakkan bom) itu dilakukan dengan sempurna dan aman dan bomnya sekarang aman," terang Lewandowski.
Lewandowski mencatat bahwa operasi itu merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan oleh para penjinak bom di Polandia, di mana sejumlah bom, rudal, dan granat era perang yang belum meledak masih ditemukan.
Untuk operasi penjinakkan bom itu, pihak berwenang setempat mengevakuasi lebih dari 750 orang di sekitar wilayah Laut Baltik yang populer di Swinoujscie.
Seperti Szczecin, wilayah itu mulanya merupakan pelabuhan yang digunakan militer Nazi Jerman saat zaman perang.
Saksikan Video Berikut Ini:
Bom Tallboy Miliki Berat Hingga 5,4 Ton
Angkatan Laut Polandia mencoba menetralisir bom Tallboy dari bawah air melalui teknik deflagrasi jarak jauh, yang berarti membakar bahan peledaknya, tanpa menyebabkan ledakan dalam prosesnya.
Pada September 2019, Bom yang dijuluki Tallboy dengan berat 5,4 ton itu ditemukan di bawah kanal air yang menuju ke pelabuhan Szczecin, saat pekerjaan pengerukan sedang dilakukan.
Bom Tallboy dirancang oleh insinyur penerbangan Inggris, Barnes Wallis.
Bom tersebut kemudian digunakan oleh Royal Air Force (Militer Kerajaan Inggris) untuk menghancurkan aset besar yang dikendalikan Nazi Jerman melalui guncangan bawah tanah.
Tallboy, yang ditemukan di Swinoujscie, Polandia kemungkinan digunakan pada April 1945 di kapal perang Nazi Jerman, Luetzow.
Namun, para ahli tidak menemukan alasan mengapa bom tersebut gagal meledak pada saat itu.
Advertisement