Bertemu Raja Malaysia, Anwar Ibrahim Disebut Tak Bawa Bukti Dukungan Mayoritas Parlemen

Pihak Istana Negara Malaysia menyebut bahwa Anwar Ibrahim tidak membawa daftar nama-nama orang yang mendukungnya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Okt 2020, 12:02 WIB
Ketua Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Anwar Ibrahim mengucapkan sumpah jabatan dalam upacara pelantikan di Gedung Parlemen, Kuala Lumpur, Senin (15/10). Anwar Ibrahim dilantik sebagai anggota parlemen setelah memenangkan pemilu sela. (MOHD RASFAN/AFP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengklaim telah mengumpulkan mayoritas suara di parlemen untuk menggulingkan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Meski begitu, Istana Negara menyatakan Anwar tidak memberikan daftar nama pendukungnya saat beraudiensi dengan kerajaan.

Dalam sebuah pernyataan, Pengawas Keluarga Kerajaan Ahmad Fadil Syamsuddin mengatakan, pertemuan antara Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dan Anwar pada hari Selasa 13 Oktober berlangsung sekitar 25 menit, seperti mengutip laman Channel News Asia, Rabu (14/10/2020). 

"Dalam pertemuan ini, Pak Anwar sudah mempresentasikan jumlah Anggota DPR yang menurutnya mendukungnya. Namun, dia tidak menunjukkan daftar nama anggota parlemen tersebut untuk mendukung klaimnya."

"Sehubungan dengan itu, raja telah menasihati Anwar untuk mematuhi dan menghormati proses hukum sesuai dengan Konstitusi Federal," kata Ahmad Fadil.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pernyataan Anwar Berbeda

Anwar Ibrahim. (AP Images/Vincent Thian)

Setelah audiensi dengan kerajaan, Anwar mengatakan telah bertemu dengan raja dan memberikan daftar orang-orang yang mendukung pemerintahannya.

Dia mengatakan, raja akan mempelajari dokumen terkait, sambil berkonsultasi dengan para pemimpin dari berbagai partai politik.

Anwar berkata, "Dengan dokumen-dokumen ini, sangat jelas bahwa kami telah mendaftarkan mayoritas yang kuat dan meyakinkan di antara anggota parlemen."

"Saya akan mengimbau rakyat Malaysia untuk melatih kesabaran, kebijaksanaan dan untuk membiarkan raja mencerna, memutuskan berdasarkan semangat Konstitusi dan kebijaksanaan Yang Mulia," imbuh Anwar.  

Dia menambahkan bahwa pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Muhyiddin Yassin telah jatuh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya