Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial, Perum Bulog dan pihak transporter berkomitmen untuk mempercepat penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Beras 2020. Hal ini disepakati pada Rapat Evaluasi dan Percepatan Penyaluran Bantuan Sosial Beras bertempat di Hotel Grand Mercure Harmony di Jakarta, Rabu 14 Oktober 2020.
Rapat evaluasi tersebut dihadiri langsung oleh Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog serta Direksi dari Pihak Transporter. Selain itu turut hadir juga Kepala Dinas Sosial Provinsi, Pemimpin Kantor Wilayah Bulog, Koordinator Provinsi Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), dan transporter provinsi di seluruh Indonesia secara virtual.
Advertisement
Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Edi Suharto mengatakan, rapat ini bertujuan untuk melakukan evaluasi, menginventarisir kendala-kendala, dan mencari solusi agar penyaluran Bansos Beras agar dapat segera diselesaikan sesuai target dengan mengacu pada aturan yang ada.
"Kami harapkan dukungan dari Perum Bulog untuk dapat mendorong Transporter lebih cepat dalam pendistribusian, demikian juga Transporter perlu lebih optimal dalam menyampaikan Bansos Beras hingga diterima keluarga penerima manfaat," kata Edi, Rabu (14/10/2020).
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Triyana menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk memastikan kualitas dan kuantitas beras di pintu gudang Bulog di seluruh wilayah Indonesia. Proses selanjutnya diserahkan kepada jasa pengangkut/transporter yang ditunjuk oleh Kementerian Sosial.
Menurut laporannya, realisasi penyaluran beras bansos hingga 13 Oktober 2020 telah mencapai 288.178 ton. Jumlah itu sekitar 64 persen dari stok beras Bulog sebesar 450 ribu ton untuk alokasi 3 bulan penyaluran di seluruh wilayah Indonesia.
"Memperhatikan realisasi tersebut, maka masih tersisa sebesar 161.822 ton untuk segera disalurkan, untuk itu perlu percepatan penyaluran Bansos Beras ini pada sisa hari di bulan Oktober ini," ungkap Triyana.
"Kami menyadari bahwa tugas ini akan berjalan dengan baik apabila terdapat sinergi diantara seluruh pihak yang terlibat yaitu pihak transporter PT DNR dan PT BGR, Dinas Sosial, serta rekan-rekan Pimwil (Pimpinan Wilayah) Bulog. Untuk itu saya berharap kepada seluruh pihak yang terlibat untuk bekerjasama dalam menyukseskan program ini," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mensos Salurkan Bansos Senilai Rp 9 Miliar di Natuna
Menteri Sosial Juliari P. Batubara beserta jajaran mendarat di pulau Natuna sebagai pulau terluar yang berhadapan langsung dengan Laut China Selatan
Dalam lawatannya Mensos menyaksikan penyaluran bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat pesisir yang berada di ujung negeri Indonesia.
Menurut Mensos, hadirnya di Natuna Ini adalah kunjungan pertama Mensos Juliari di kawasan terluar terpencil dan tertinggal (3T) dalam hal ini Natuna. Mensos menyatakan, kunjungannya menbawa misi strategis yakni bahwa negara hadir untuk seluruh warga negara, termasuk warga di kawasan 3T.
"Salam dari Bapak Presiden Joko Widodo kepada bapak/ibu. Beliau memerintahkan kepada saya, agar memastikan masyarakat di seluruh pelosok tanah air, termasuk di perbatasan merasakan kehadiran negara, " Kata Juliari Menteri sosial RI disela sela pidatonya di Hadapan masyrakat di Ranai, Kabupaten Natuna. Selasa (22/9/2020).
Mensos mengatakan kedatanganya ke Natuna untuk memastikan, masyarakat di sini menerima bantuan terutama untuk meringankan beban akibat pandemi.
Iapun mengaku kunjungan ke Natuna memang kunjungan yang pertama, namun bukan yang terakhir.
"Saya juga akan berkunjung ke kawasan 3T lainnya memastikan negara hadir di tengah-tengah masyarakat, " kata kata Juliari P Batubara dalam siaran tulisnya yang di terima Liputan6.com.
Ada dua jenis bantuan sosial yang distribusinya disaksikan Mensos di Natuna, yakni Bansos Sembako #Kemensos Hadir dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Untuk bansos sembako, disalurkan sebanyak 985 paket melalui Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI. Bansos sembako selanjutnya disalurkan kepada 2.552 keluarga di 14 desa di perbatasan. Secara simbolik bansos diserahkan Menteri Sosial kepada Kepala Bakamla Laksdya Aan Kurnia, di Pelabuhan Perikanan Selat Lampa, Natuna.
Untuk BST disalurkan kepada sebanyak 5.784 keluarga penerima manfaat (KPM) BST di Kabupaten Natuna dengan nilai total sebesar Rp 1.735.200.000. Selain itu, sebanyak 3.175 KPM di Kabupaten Natuna juga tercatat masuk dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dengan nilai total sebanyak Rp 7.302.500.000.
Advertisement