65 Persen Kabupaten/Kota Zona Risiko Sedang COVID-19, Doni Monardo: Jangan buat Kita Lalai

65 persen kabupaten/kota masuk zona risiko sedang COVID-19, Doni Monardo menegaskan, jangan sampai membuat kita lalai.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Okt 2020, 14:00 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo menegaskan 65 persen kabupaten/kota zona risiko sedang COVID-19, jangan sampai membuat kita lalai dalam pidato puncak acara Peringatan Bulan PRB 2020 di Ruang Sebaguna Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (13/10/2020). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menegaskan, 65 persen kabupaten/kota di Indonesia yang masuk dalam zona risiko sedang COVID-19, jangan sampai membuat lalai. Upaya menekan penularan COVID-19 harus terus digencarkan.

"Untuk seluruh penggiat Pengurangan Risiko Bencana (PRB), agar dapat bersinergi bersama-sama mengurangi tingkat risiko (COVID-19) di setiap daerah. Risiko ancaman COVID-19 dapat meningkat apabila pemegang peranan penting di daerah lalai dan abai," tegas Doni saat pidato puncak acara Peringatan Bulan PRB 2020 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (13/10/2020).

"Banyaknya daerah dengan risiko sedang, jangan sampai membuat kita lalai, sehingga daerah tersebut menjadi risiko tinggi. Upaya yang harus kita lakukan untuk membuat daerah risiko tinggi dan sedang menjadi rendah, sedangkan daerah yang tidak ada COVID-19 tetap terjaga."

Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 11 Oktober 2020 menunjukkan, 65 persen seluruh kabupaten/kota di Indonesia berada pada zona risiko sedang. Walaupun begitu, bukan berarti daerah menjadi lengah atau merasa sudah nyaman dalam penanganan kasus COVID-19.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Iman, Aman, dan Imun

Warga berolahraga saat kegiatan Car Free Day (CFD) di Kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (21/6/2020). Pada CFD pertama di masa PSBB Transisi, warga Ibu Kota terlihat lebih memilih bersepeda sebagai sarana olahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Langkah mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 dan meningkatnya risiko penularan di tiap-tiap daerah diperlukan upaya-upaya pencegahan dengan tiga hal, yakni iman, aman dan imun.

Ketiga hal tersebut harus dilakukan masyarakat. Ini karena masyarakat menjadi ujung tombak dalam rangka pencegahan penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, sedangkan tim medis adalah garda terakhir.

“Pencegahan dengan tiga hal utama menghindari COVID-19, yakni iman, aman, dan imun. Iman dengan menjalankan ibadah sesuai agama, aman dengan memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan," pesan Doni dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Terakhir, imun dengan olahraga teratur, istirahat cukup, tidak panik, dan makanan bergizi."


Infografis Polusi Udara di Dunia Menurun saat Pandemi Corona

Infografis Polusi Udara di Dunia Menurun saat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya