5 Fakta Video Viral Ambulans Kabur saat Demo Tolak RUU Cipta Kerja

Dalam video tersebut, terlihat anggota Brimob mengepung sebuah mobil ambulans yang berusaha kabur dan bergerak mundur hingga akhirnya putar balik di Menteng Huis, Jakarta Pusat.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Okt 2020, 18:33 WIB
(Ilustras ambulans) Pekerja menyelesaikan pemasangan lampu sirene mobil ambulans di Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/9/2020). Perakitan mobil ambulans meningkat 100 persen menjadi 700 unit saat pandemi COVID-19 dengan harga Rp 20 juta hingga Rp 1,5 milliar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Beredar video viral di sosial media yang menunjukkan mobil ambulans dikejar sejumlah petugas kepolisian. Peristiwa itu terjadi saat petugas mengamankan demo RUU Cipta Kerja di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Dalam video tersebut, terlihat anggota Brimob mengepung sebuah mobil ambulans yang berusaha kabur dan bergerak mundur hingga akhirnya putar balik di Menteng Huis, Jakarta Pusat.

Ambulans tersebut melaju kencang hingga nyaris menabrak polisi yang mengadangnya. Sementara beberapa polisi menghujani ambulans tersebut dengan tembakan gas air mata.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto membenarkan peristiwa itu terjadi di kawasan Menteng. Dia menyebut, mobil ambulans berikut pengemudinya telah diamankan.

"Betul, sudah diamankan," kata Heru saat dihubungi di Jakarta, Rabu (14/10/2020).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya kombes Yusri Yunus menduga, ambulans tersebut tidak digunakan untuk tindakan medis.

"Dugaan bahwa ambulans tersebut adalah bukan untuk kesehatan tetapi untuk mengirimkan logistik dan indikasi batu untuk para pendemo," kata Yusri di Polda Metro Jaya.

Berikut 5 fakta terkait video viral pengadangan dan penangkapan sopir ambulans di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dihimpun Liputan6.com:

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ambulans Sudah Diamankan

Ambulans RSD Madani Palu yang juga digunakan membawa pasien Covid-19 untuk dirawat. Per tanggal 4 Agustus, 2020 RSD tersebut kembali merawat 2 pasien pasutri yang positif covid-19. (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Sebuah video pengadangan dan penangkapan sopir ambulans viral di media sosial dalam kerusuhan usai demo tolak RUU Cipta Kerja di Jakarta Pusat.

Terlihat anggota Brimob mengepung sebuah mobil tersebut. Namun, sopir berusaha melarikan diri dengan memundurkan kendaraan.

Beberapa anggota Brimbob mengejar ambulans tersebut. Bahkan ada yang sampai menembakinya dengan gas air mata. Tapi, sopir ogah berhenti.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto membenarkan, kepolisian mengamankan sebuah ambulans.

"Betul sudah diamankan," kata Heru saat dihubungi, Jakarta, Rabu (14/10/2020).

 


3 Orang di Ambulans Diamankan

Pemkot Bengkulu menyiapkan puluhan Ambulance gratis untuk melayani warga kota ini 24 jam. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Heru menerangkan, ada tiga orang yang diamankan dalam kendaraan tersebut. Mereka saat ini sedang dimintai keterangan oleh penyidik.

Namun, dia belum bersedia menyebut mereka sebagai perusuh. Dia mengatakan, sopir dan penumpangnya masih dimintai keterangan.

"Saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, kenapa dia malah kabur dan mau nabrak anggota Polri," ujar dia.

 


Dugaan Sementara

Ambulans membawa pasien COVID-19 ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kabid Humas Polda Metro Jaya kombes Yusri Yunus menduga, mobil ambulans yang viral di media sosial karena menghindari aparat pada demo tolak RUU Cipta Kerja, Selasa 13 Oktober 2020 kemarin, tak digunakan untuk tindakan medis.

Kepolisian menduga, ambulans yang dihujani tembakan gas air mata itu digunakan untuk menyuplai logistik hingga batu untuk para pengunjuk rasa RUU Cipta Kerja.

"Dugaan bahwa ambulans tersebut adalah bukan untuk kesehatan tetapi untuk mengirimkan logistik dan indikasi batu untuk para pendemo," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Rabu (14/10/2020).

Dia menuturkan, pihaknya sudah mengamankan sejumlah orang terkait mobil ambulans tersebut.

"Sekarang kita sudah amankan di Polda Metro Jaya dengan 3 penumpang sisa, tadinya ada 4 yang satu loncat," ungkap Yusri.

 


Kronologi Kejadian

Polisi berpakaian kaus putih mengamankan dua orang pemuda yang dicurigai terlibat kericuhan di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Sejumlah pemuda diamankan polisi karena dicurigai terlibat kericuhan di kawasan Tugu Tani. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menjelaskan, awalnya kendaraan diminta petugas untuk berhenti. Tapi, menolak dan malah tancap gas. Bahkan, sopir berusaha menabrak anggota.

"Sehingga menimbulkan kecurigaan petugas," ucap Heru.

Senada, Kabid Humas Polda Metro Jaya kombes Yusri Yunus, ambulans mencoba kabur ketika hendak diperiksa aparat yang mengamankan aksi demonstrasi RUU Cipta Kerja.

"Melarikan diri dengan mundur nyaris menabrak petugas saat mundur, terus diberhentikan lagi diadang di depannya juga maju dengan kecepatan tinggi juga nyaris menabrak petugas pada saat itu,"papar Yusri.

 


Didalami Keterangan Pengemudi

Sekelompk anak muda memancing kericuhan dengan aparat di sekitar kawasan Gindangdia, Jakarta, Selasa (13/10/2020). Sejumlah pemuda diamankan polisi karena dicurigai terlibat kericuhan di kawasan Tugu Tani. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Yusri menegaskan, pihaknya masih mendalami keterangan sopir dan penumpang mobil ambulans.

"Makanya ini masih kita dalami semuanya. Kalau memang tidak terbukti kenapa harus melarikan diri, karena yang motor dan ambulans satu lagi itu tidak kabur," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya