Vaksin Covid-19 Takkan Hentikan Pandemi Jika Infodemi Terus Beredar

Dalam penelitian tersebut melibatkan lima ribu orang dari lima negara yakni Irlandia, Inggris, AS, Meksiko dan Spanyol. Partisipan ditanyakan terkait mitos populer terkait covid-19.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 15 Okt 2020, 14:13 WIB
Banner Infografis 180 Juta Warga Indonesia Target Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya hoaks soal virus corona covid-19 bakal mengurangi efektivitas vaksin itu sendiri untuk mengakhiri pandemi. Hal itu diingatkan oleh para ilmuwan setelah melihat hasil penelitian terakhir yang dilakukan terkait mitos dan fakta tentang penyakit tersebut.

Dalam penelitian tersebut melibatkan lima ribu orang dari lima negara yakni Irlandia, Inggris, AS, Meksiko dan Spanyol. Partisipan ditanyakan terkait mitos populer terkait covid-19.

Hasilnya ada hubungan jelas antara teori konspirasi dan keraguan seputar vaksin ini pada masa depan. Hampir satu dari lima orang di Irlandia (18 persen) berpikir pandemi adalah bagian dari vaksinasi global.

Sementara di Inggris kepercayaan tentang hal tersebut mencapai 13 persen, sedangkan di Meksiko mencapai 22 persen.

Peneliti juga menanyakan partisipan terkait sikap mereka pada vaksin covid-19 di masa mendatang. Hasilnya satu dari tujuh orang yang terpapar infodemi menyatakan tidak setuju untuk divaksin.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Komentar Peneliti

Banner Infografis Menguji Calon Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Trieyasni)

"Kami menemukan hubungan yang jelas antara mempercayai konspirasi covid-19 dengan keraguan untuk vaksin di masa depan. Jadi selain harus menandai hoaks, pemerintah dan perusahaan teknologi harus mencari cara meningkatkan literasi digital di masyarakat," ujar salah satu peneliti, Dr Sander van der Linden seperti dilansir Rte.

"Sebab jika tidak dilakukan maka mengembangkan vaksin yang bagus tidak cukup untuk menghentikan pandemi ini."

"Orang-orang awam berurusan dengan banjir statistik dalam pandemi ini. Jadi membina keterampilan numerik untuk memilah-milah informasi online sangat penting untuk menghilangkan infodemi," kata Jon Roozenbeek, peneliti lain dari Cambridge Department of Psychology menambahkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya