Liputan6.com, Jakarta - Perubahan cuaca yang ekstrem bisa mempengaruhi kondisi tubuh manusia. Jika Anda yang selama ini tinggal di kawasan tropis namun tiba-tiba harus tinggal di suhu dingin, maka akan terjadi perubahan yang berdampak buruk.
Baca Juga
Advertisement
Begitu pula jika Anda yang biasa tinggal di cuaca dingin dan pindah ke wilayah yang super panas, maka pengaruh buruk akan dirasakan.
Meski tinggal di wilayah yang memiliki perbedaan cuaca terdengar menyenangkan, namun tubuh akan merespon lain.
Seperti dikutip dari laman Brightside.me, Kamis (15/10/2020) berikut 5 perbedaan cuaca yang bisa mempengaruhi kondisi tubuh:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Anggota tubuh Anda mungkin membengkak
Pada hari yang sangat panas dan lembap, tubuh Anda bisa mengalami masalah pendinginan sendiri. Biasanya, kondisi ini mengarahkan darah hangat ke permukaan kulit tempat ia mendingin dengan berkeringat.
Namun pada suhu panas, keringat tidak menguap, sehingga cairan terkumpul di anggota tubuh Anda, membuatnya membengkak.
Yang harus dilakukan: Dinginkan dengan cara lain, seperti kipas angin atau dehumidifier. Setelah beberapa hari, tubuh Anda akan terbiasa dengan cuaca panas dan pembengkakan akan hilang.
Advertisement
2. Anda bisa memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung
Cuaca ekstrem dapat membuat jantung Anda tegang. Suhu dingin membuat jantung Anda bekerja lebih keras untuk menjaga tubuh Anda tetap hangat namun itu menyebabkan pembuluh darah menyempit dan menurunkan pengiriman oksigen ke jantung itu sendiri.
Ketidakcocokan ini dapat berakhir secara dramatis dalam serangan jantung atau stroke. Hal yang sama juga berlaku untuk angin dan salju, menurut penelitian.
Yang harus dilakukan: Hindari kelelahan jangan terlalu banyak bekerja secara fisik dan kepanasan.
3. Rambut dan kuku Anda terpengaruh
Di musim dingin, rambut dan kuku Anda menghadapi masalah yang sama dengan kulit Anda. Pembuluh darah menjadi sempit dan suplai nutrisi dan oksigen berkurang.
Tentu saja, ini melemahkan rambut dan kuku, membuatnya kering dan rapuh, dan lebih rentan terhadap luka.
Yang harus dilakukan: Mandi tidak lebih dari 5-10 menit dalam air hangat (bukan panas). Lembapkan, jangan gunakan sabun yang keras, dan jangan terlalu bersemangat mencuci tangan. Gunakan lebih sedikit sampo dan lebih banyak kondisioner.
Advertisement
4. Anda mungkin mengalami nyeri sendi
Ada kebenaran bagi mereka yang mengklaim bahwa ada perubahan yang dirasakan pada tulang mereka. Penurunan tekanan barometrik dapat membuat persendian sakit, terutama bagi penderita artritis.
Cairan di dalam persendian menjadi lebih kental pada suhu rendah, sehingga tulang kita terasa lebih kaku. Cuaca dingin juga mengencangkan otot dan tendon karena aliran darah dialihkan dari anggota tubuh ke organ pusat untuk menjaganya tetap hangat.
Apa yang harus dilakukan: Tetap hangat. Ini mendorong aliran darah, meningkatkan toleransi rasa sakit, dan mengurangi kerja otot. Rutinitas olahraga juga menangkis rasa sakit dan kekakuan.
5. Alergi bisa terjadi
Cuaca memengaruhi alergi musiman, menyebabkan mata berair pada hari-hari yang berangin, hidung tersumbat saat hujan, dan banyak lagi.
Cuaca tertentu bisa memicu proses alami seperti penyerbukan pohon, yang membuat kita alergi. Sistem kekebalan menganggap semua jamur dan serbuk sari itu tidak aman dan mengaktifkan mekanisme pertahanan seperti gatal, bersin, dan pilek. Tak satu pun dari ini yang benar-benar berbahaya, tapi tidak menyenangkan apabila terpapar alergi.
Apa yang harus dilakukan: Pelajari kapan jamur dan musim serbuk sari memuncak di daerah Anda dan hindari aktivitas di luar ruangan selama waktu tersebut. Gunakan dehumidifier dan AC untuk menyaring udara dan menangkal alergen.
Advertisement