Fakta Menarik Jalur Ganda Rel Kereta Api 550 km dari Cirebon Hingga Jombang

Ada fakta menarik di balik tersambungnya jalur ganda rel kereta api lintas selatan jawa sepanjang 550 km.

oleh Gilar Ramdhani pada 17 Okt 2020, 00:00 WIB
Menhub Budi Karya dalam kegiatan Soft Launching Pengoperasian Parsial Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa di Stasiun Solo Balapan

Liputan6.com, Jakarta Kabar gembira untuk kamu yang gemar menggunakan moda transportasi kereta api. Perjalanan dari daerah Jawa Barat hingga Jawa Timur dan sebaliknya melalui lintas selatan Jawa kini memungkikan bisa lebih lancar dan memakan waktu yang lebih cepat karena jalur ganda sepanjang 550 km telah tersambung. 

Jalur Ganda Kereta Api (KA) lintas selatan Jawa tersebut mulai dari Cirebon – Purwokerto – Kroya – Yogyakarta – Solo – Madiun – Jombang. Proyek Jalur ganda KA lintas selatan Jawa tinggal menyisakan pekerjaan sekitar 65 km lagi antara Jombang – Mojokerto – Wonokromo yang ditargetkan selesai dalam 1 sampai 2 tahun mendatang. 

Jalur ini memiliki panjang total sekitar 694 km yang terbentang mulai dari Cirebon – Prupuk – Purwokerto – Kroya – Gembong Kutoarjo – Yogyakarta – Solo – Kedung Banteng – Madiun – Jombang – Mojokerto – Wonokromo – sampai Surabaya.

“Dengan selesainya Jalur Ganda KA lintas selatan Jawa nantinya akan menyambungkan 3 kota aglomerasi besar yaitu Jabodetabek – Joglosemar – Gerbangkertasusila,” jelas Menhub Budi Karya dalam kegiatan Soft Launching Pengoperasian Parsial Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa di Stasiun Solo Balapan, Kamis (8/10) lalu.

Terowongan Jalur Ganda KA Pertama

Menhub mengapresiasi pembangunan jalur KA lintas selatan Jawa yang dilakukan oleh anak bangsa, yang mampu membangun terowongan jalur ganda pertama di Indonesia. Tiga terowongan yang dibangun dalam proyek ini yaitu, terowongan Notog, terowongan Kebasen, dan Terowongan Ijo.

Selain membangun terowongan, para anak bangsa juga mampu membangun jembatan bentang panjang dan sistem persinyalan yang modern.

“Ini bukti nyata bahwa kita telah mampu menghasilkan karya besar yang patut dicatat dalam sejarah perkeretaapian di tanah air,” ujar Menhub.

Lebih lanjut, Menhub menambahkan, pembangunan jalur ganda KA lintas selatan ini ini memiliki arti yang sangat penting, tidak hanya dari sisi ekonomi, mobilitas orang dan distribusi logistik, tapi juga dari sisi dukungan pada program Pemerintah terkait pengembangan 5 Bali Baru, salah satunya adalah Borobudur.

“Dukungan konektivitas ke Borobudur dengan moda kereta api sangat penting. Untuk itu saya mendorong agar jalur kereta api ke arah Borobudur bisa selesai tepat waktu dan terintegrasi dengan jalur KA lintas selatan Jawa ini,” tutur Menhub.


Jumlah Perjalanan Kereta Api Meningkat Drastis

Setelah pembangunan jalur ganda KA lintas utara Jawa selesai dan beroperasi penuh pada Tahun 2014, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian berupaya mempercepat penyelesaian jalur ganda KA lintas selatan Jawa sejak tahun 2015.

Dari sisi pendanaan, pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Selatan Jawa bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan kontrak multiyears yang dimulai sejak tahun 2013. Skema pembiayaan SBSN ini merupakan salah satu skema pembiayaan inovatif yang diambil Pemerintah guna melakukan percepatan pembangunan di tengah keterbatasan APBN. Proyek-proyek infrastruktur kereta api yang dibiayai melalui skema SBSN ini telah memiliki dampak yang cukup baik pada peningkatan level of service kereta api dari berbagai aspek seperti pengoperasian, pelayanan dan keselamatan.

Sejak beroperasi secara parsial, hasil dari pembangunan jalur ganda KA lintas selatan Jawa pun sudah mulai terlihat dengan meningkatnya jumlah perjalanan kereta api antar kota dari 172 kereta per hari pada tahun 2015, menjadi 291 kereta per hari di tahun 2019. Seiring peningkatan penumpang, juga dilakukan pula peningkatan keselamatan, kecepatan dan pelayanan kereta api.

Kementerian Perhubungan terus berupaya mewujudkan konektivitas nasional yang handal, berdaya saing, dan memberikan nilai tambah, salah satunya dengan melakukan pembangunan di sektor perkeretaapian, karena kereta api merupakan transportasi massal yang ramah lingkungan, memiliki kepastian jadwal, dan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi.

Alokasi anggaran pembangunan infrastruktur Perkeretaapian menjadi yang terbesar dalam dua tahun terakhir yaitu sekitar 17 Triliun Rupiah pada tahun anggaran 2019 dan sekitar 10 Triliun Rupiah pada tahun anggaran 2020.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya