Liputan6.com, Makassar - Pulau Sulawesi, khususnya Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah satu wilayah yang dilanda La Nina. Badai yang berasal dari fenomena atmosfer global ini menyebabkan penambahan curah hujan yang cukup tinggi.
Kepala Stasiun Klimatologi Kabupaten Maros, Hartanto menyebutkan bahwa wilayah pantai barat Provinsi Sulawesi Selatan harus waspada dalam menghadapi La Nina. Wilayah itu meliputi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kota Parepare dan Kabupaten Pinrang.
"Januari merupakan puncak musim hujan di wilayah pantai Barat Sulsel. Sedangkan di wilayah Timur masuk puncak musim hujan pada Maret," kata Hartanto, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga
Advertisement
Terpisah, Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) IV Makassar, Rizky Yuda menyebutkan bahwa La Nina di Sulawesi Selatan akan berlangsung dengan kategori ringan hingga sedang.
"La Nina saat ini sudah berlangsung di Sulawesi. Efek dari La Nina ini adalah penambahan massa uap air di wilayah Indonesia. Artinya, hujan lebih banyak dari normalnya," kata Rizky saat dikonfirmasi terpisah.
Meski berlangsung dalam kategori ringan hingga sedang Rizky mengingatkan agar pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada. Pasalnya, La Nina bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi.
"Kita mesti tetap waspada, karena potensi bencana hidrometeorologi tetap ada. Seperti banjir bandang dan tanah longsor," paparnya.
Berdasarkan prakiraan tim dari BMKG IV Makassar, La Nina di Sulawesi Selatan akan berlangsung hingga Maret 2021. Puncaknya, kata dia, diperkirakan akan terjadi pada bulan Desember 2020 mendatang.
"Sampai Maret tahun depan, puncaknya itu di Desember," sebutnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Langkah Antisipasi
Demi mengantisipasi dampak yang diakibatkan La Nina, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar telah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi.
"Persiapan yang dilakukan BPBD, mulai dari potensi sumber daya manusia, peralatan seperti perahu karet, hingga logistik," kata Kepala BPBD Kota Makassar, Rusli saat dikonfirmasi terpisah.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya menyiapkan enam perahu karet untuk mengevakuasi warga, tenda pengungsian hingga logistik untuk pengungsi nantinya.
"Semuanya sudah siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan," ucapnya.
Rusli menyebutkan untuk menghadapi La Nina, ia pun meminta penambahan personel untuk BPBD Kota Makassar. Penambahan personel itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Personel bertambah 20 orang. Jadi jumlahnya sekarang 80 orang. Secara umum, baik ASN maupun kontrak 110 orang, siap diterjunkan setiap saat," sebut Rusli.
Rusli menambahkan, adapun kecamatan yang perlu diantisipasi karena kerap menjadi langganan banjir yakni Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, Rappocini, dan Panakkukang.
"Kita juga akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk antisipasi pohon tumbang," imbuhnya.
Advertisement