Liputan6.com, Meksiko City- Pengadilan Meksiko menjatuhkan hukuman penjara selama 31 tahun terhadap seorang pemilik sekolah yang hancur karena gempa bumi. Sebanyak 19 anak-anak dan 7 orang dewasa tewas tertimpa reruntuhan gedung sekolah dalam bencana gempa di Meksiko pada 2017.
"Kami mencapai keadilan bagi para korban!" ujar Jaksa Agung Mexico City, Ernestina Godoy Ramos melalui Twitter.
Advertisement
Sementara Monica Garcia Villegas, Kepala Sekolah Dasar swasta Rebsamen di Mexico City, dinyatakan bersalah atas pembunuhan tak disengaja (culpable homicide) dalam persidangan pada September 2020, seperti dikutip dari AFP, Kamis (15/10/2020).
Selain itu, sumber dari pengadilan yang enggan disebut namanya mengungkapkan ke AFP bahwa pengadilan juga memerintahkan Villegas untuk membayar dana ganti rugi sebesar 11,5 juta peso (Rp 7,9 miliar) kepada para keluarga korban.
"Kami, para pengacara dan korban yang kami wakili, merasa puas," ungkap Fernando Castillo, seorang pengacara yang juga keluarga korban.
Saksikan Video Berikut Ini:
Pihak Terdakwa Bersikeras Tak Bersalah dan Ajukan Banding
Namun, pengacara Villegas masih bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah dan berencana mengajukan banding atas vonis tersebut.
Villegas diketahui sempat menjadi buron hingga setahun lebih, sebelum akhirnya ditangkap oleh pihak berwenang setelah terungkap membangun sebuah apartemen besar di atas ruang-ruang kelas.
Berat dari apartemen tersebut diperkirakan menyebabkan runtuhnya gedung sekolah tersebut. Sekolah itu menarik perhatian dunia pada jam-jam awal setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,1 melanda Meksiko pada 2017.
Para aktivis setempat menyebutkan bahwa pemotongan biaya oleh perusahaan-perusahaan konstruksi, ditambah dengan korupsi dan ketidakmampuan pihak berwenang setempat, berkontribusi pada runtuhnya bangunan-bangunan di Meksiko dalam gempa tersebut, yang menewaskan setidaknya 369 orang.
Advertisement