Liputan6.com, Jakarta Polda Metro Jaya meminta agar rencana longmarch yang dilakukan Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) dalam rangka aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja ke Simpang Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tidak dilaksanakan.
"Menurut pemberitahuan yang disampaikan akan berfokus ke Istana, mereka berkumpul di daerah Cempaka Putih. Nanti akan long march masuk ke Istana Negara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (15/10/2020).
Advertisement
Namun demikian, Yusri berharap agar pendemi tidak berkumpul di Cempaka Putih dan melakukan aksi longmarch ke Istana Negara. Hal ini akan mengundang perkumpulan masa yang sangat rawan terjadi penularan Covid-19.
"Kami sudah mengedukasi dan sosialisasikan kepada teman-teman buruh Jakarta untuk sebaiknya mereka melakukan aksi di tempat masing-masing, karena situasi Covid-19 di Jakarta semakin tinggi lagi," kata Yusri.
"Mudah-mudahan teman-teman buruh bisa menyadari untuk tidak melanjutkan kegiatan sampai dengan, sesuai apa yang direncanakan (longmarch ke Istana)," sambungnya.
Kendati demikian, Yusri menyampaikan pihaknya tetap menyiapkan pengamanan di titik-titik yang menjadi pusat aksi unjuk rasa, baik di daerah hukum Polda Metro Jaya maupun daerah Polres jajaranya.
"Di satu sisi kami sudah antisipasi pengamanan baik dari Polda Metro sendiri dengan beberapa Polres penyangga. Karena estimasinya tidak terlalu besar masing-masing mereka bergerak ada yang 30, ada yang 50 orang. Tetapi kami siapkan pengamanan dan pengawalan," tuturnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Direktorat Lalu lintas juga menyiapkan rekayasa lalu lintas di Simpang Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Lokasi ini menjadi salah satu titik kumpul massa buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Jakarta (GBJ).
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, rekayasa lalu lintas bersifat situasional.
"Sifatnya situasional, kalau mereka jadi aksi di situ," kata dia, Kamis (15/10/2020).
Sambodo menerangkan, pemberlakuan pengalihan arus lalu lintas dilakukan apabila jumlah massa yang hadir membeludak. Sejauh ini, estimasi massa buruh tidak sampai 1.000 orang.
"Yang longmarch juga mungkin tidak banyak. Jadi nanti kita lihat perlu ditutup apa tidak," ujar dia.
Sambodo mendapatkan informasi bahwa massa dari GBJ batal untuk longmarch ke Istana Negara, Jakarta Pusat.
"Informasinya, mereka tidak jadi ke istana," ucap dia.
Ada lima kawasan yang dilaporkan menjadi titik kumpul massa sebelum beranjak ke Istana Negara. Antara lain kawasan industri Pulogadung, kawasan industri KBN Cakung, Flyover Pasar Rebo, kawasan industri KBN Marunda, dan Waduk Pluit.
Berikut rekayasa lalu lintas yang disiapkan oleh Polda Metro Jaya di Simpang Cempaka Putih, Jakarta:
1. Arus lalu lintas dari arah Senen (Jalan Letjen Suprapto) menuju Pulo Gadung (Jalan Perintis Kemerdekaan) dibelokkan ke kiri ke arah Tanjung Priok (Jalan Yos Sudarso).
2. Arus lalu lintas dari arah Cawang (Jalan Ahmad Yani) yang akan menuju Pulo Gadung (Jalan Perintis Kemerdekaan) dinaikkan ke fly over arah Tanjung Priok (Jalan Yos Sudarso).
3. Arus lalu lintas dari arah Tanjung Priok (Jalan Yos Sudarso) yang akan menuju Senen (Jalan Letjen Suprapto) dinaikkan fly over ke arah Cawang (Jalan Ahmad Yani).
4. Arus lalu lintas dari arah Pulo Gadung (Jalan Perintis Kemerdekaan) yang akan menuju Senen (Jalan Letjen Suprapto) dibelokkan ke kanan ke arah Cawang (Jalan Ahamd Yani).
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka
Advertisement