Liputan6.com, Jakarta Bila nanti sudah ada vaksin COVID-19, hal itu bukanlah satu-satunya solusi dalam pengendalian infeksi virus SARS-CoV-2.
"Walau vaksin diproduksi dalam jangka waktu dekat tapi tidak boleh terlena," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers Kamis (15/10/2020).
Advertisement
"Solusi pengendalian COVID-19 ini tidak tunggal," tekan Wiku.
Hal terbaik yang bisa dilakukan juga adalah menegakkan protokol kesehatan yakni 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun.
"Ini upaya sederhana tapi berdampak sangat besar," tutur Wiku yang disiarkan dari YouTube BNPB di Jakarta.
Bila kita semua disiplin menjalankan protokol kesehatan maka efektif menurunkan penularan COVID-19 hingga 85 persen. Dan, apabila Anda menjalankan ketiga poin protokol kesehatan tersebut maka penurunan penularan akan lebih rendah lagi seperti disampaikan Wiku.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Jaminan Keamanan Vaksin
Pemerintah saat ini memang tengah mempersiapkan beberapa jenis vaksin COVID-19. Lima diantaranya adalah Sinovac, Sinopharm, CanSino, Genexine, AstraZeneca. Semuanya, masih menjalankan uji klinis.
Wiku menekankan bahwa pemerintah memastikan vaksin COVID-19 yang nantinya akan digunakan aman. "Keamanan vaksin bagi masyarakat menjadi prioritas dan tugas utama pemerintah."
Pengawalan keamanan vaksin di Indonesia dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pemerintah, kata Wiku, akan memastikan BPOM melakukan evaluasi terhadap protokol uji klinik dan melakukan inspeksi uji klinik vaksin.
"Hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan memastikan bahwa keamanan dan efektivitas vaksin tercapai," tutur Wiku.
Mengenai road map vaksinasi COVID-19, Wiku memaparkan bahwa hal ini tengah disusun Kementerian Kesehatan didukung kementerian dan lembaga terkait.
Advertisement