Azerbaijan Klaim Armenia Serang Warga Sipil, 3 Orang Dilaporkan Tewas

Pasukan bersenjata Armenia menargetkan warga sipil dengan tembakan artileri, sumber mengatakan kepada Anadolu Agency dengan syarat anonim karena masalah keamanan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Okt 2020, 10:04 WIB
Tentara Armenia menembakkan meriam ke arah Azerbaijan di Republik Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, Selasa (29/9/2020). Pasukan Armenia dan Azerbaijan saling serang saat memperebutkan Nagorno-Karabakh yang memproklamirkan diri. (Sipan Gyulumyan/Armenian Defense Ministry Press Service/PAN Photo via AP)

Liputan6.com, Baku - Penembakan Armenia membunuh 3 orang dalam upacara pemakaman AzerbaijanPasukan Armenia menargetkan kelompok warga sipil selama upacara pemakaman di Kota Terter di Azerbaijan, 3 lainnya terluka.

Sedikitnya tiga orang tewas dan tiga lainnya luka-luka pada Kamis, 15 Oktober 2020. Ketika pasukan Armenia menargetkan sekelompok warga sipil dalam upacara pemakaman di kota Terter di Azerbaijan.

Pasukan bersenjata Armenia menargetkan warga sipil dengan tembakan artileri, sumber mengatakan kepada Anadolu Agency dengan syarat anonim karena masalah keamanan.

Dikutip dari laman Anadolu Agency, Jumat (16/10/2020), serangan itu juga menghancurkan sejumlah makam di kuburan dan satu kendaraan milik warga sipil.

Bentrokan meletus antara kedua negara pada 27 September 2020, dan sejak itu Armenia diklaim terus melakukan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan.

Kantor Jaksa Agung Azerbaijan sebelumnya mengatakan pada hari Kamis bahwa setidaknya 43 warga sipil telah tewas dan 218 luka-luka akibat serangan baru Armenia.

Serangan Armenia juga menyebabkan 1.592 rumah, 79 apartemen, dan 290 bangunan umum tidak dapat digunakan.

Banyak kekuatan dunia, termasuk Rusia, Prancis, dan AS, telah mendesak gencatan senjata baru. Turki, sementara itu, telah mendukung hak Baku untuk membela diri dan menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia.

 

Load More

Simak video pilihan di bawah ini:


Upaya Perdamaian

Setidaknya 16 tentara telah tewas dalam lima hari terakhir akibat pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan (Photo credit: Karen Minasyan/AFP)

Hubungan antara dua bekas republik Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.

OSCE Minsk Group -- diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS -- dibentuk pada tahun 1992 untuk menemukan solusi damai untuk konflik tersebut, tetapi tidak berhasil.

Gencatan senjata, bagaimanapun, disepakati pada tahun 1994. Berbagai resolusi PBB, serta organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan pendudukan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya