Antisipasi Kerusuhan Demo Tolak Omnibus Law, Polisi Pasang Pembatas Beton

Berkaca pada demo anarki sebelumnya, polisi melakukan antisipasi kerusuhan dalam unjuk rasa tolak pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang rencananya berpusat di kawasan Istana, Jakarta.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 16 Okt 2020, 13:04 WIB
Aparat kepolisian berjaga di sekitar akses menuju Gedung DPR RI guna mengadang massa demonstrasi UU Cipta Kerja, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Polri mengerahkan 2.500 personel BKO Brimob Nusantara untuk mengamankan unjuk rasa UU Cipta Kerja di Gedung DPR dan sekitarnya. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Berkaca pada demo anarki sebelumnya, polisi melakukan antisipasi kerusuhan dalam unjuk rasa tolak pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang rencananya berpusat di kawasan Istana, Jakarta. Salah satunya dengan memasang pembatas beton.

"Kita lihat beberapa kali unjuk rasanya anarkis, ya. Dan ini juga tentu untuk melindungi petugas," tutur Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi, Jumat (16/10/2020).

Menurut dia, sejumlah polisi yang berjaga mengalami cedera imbas kerusuhan demo sebelumnya. Bahkan, dikhawatirkan massa semakin anarkistis dengan menggunakan kendaraan untuk melukai petugas.

"Jangan sampai nanti kemudian tiba-tiba anggota lagi berjaga, ditabrak sama kendaraan sepeeti truk, kan sudah pernah ada kejadian seperti beberapa tahun, beberapa waktu lalu," jelas Sambodo.

Yang pasti, lanjut dia, pihaknya menerapkan standar pengamanan untuk melindungi anggota dan juga pengunjuk rasa. Namun memang pada demo sebelumnya terbilang tertib hingga masuk sekitar pukul 17.00 WIB sore.

"Kemudian ada kelompok masyarakat yang tidak dikenal, kemudian lintas ganti, dan kelompok itu lah yang kemudian langsung berhadapan dengan pasukan dan langsung anarkis, dan langsung melempari batu dan sebagainya ke arah para pasukan," Sambodo menandaskan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Total 18 Ribu Petugas Dikerahkan

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pukul 13.00 WIB, Jumat (16/10/2020), akan kembali menggelar demo tolak Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja. Guna mengamankan aksi tersebut, polisi mengerahkan sekitar 18 ribu personel.

Delapan ribu merupakan gabungan unsur TNI-Polri serta Pemda. Sementara 10 ribu personel akan dicadangkan.

"Sekitar 8.000 lebih personel gabungan TNI-Polri dan Pemda. Serta cadangan 10 ribu yang standby di polda dan Monas," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (16/10/2020).

Yusri menerangkan, demo akan dipusatkan di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.

"(Di) Patung Kuda sapta pesona Monas," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya