Liputan6.com, Jakarta - Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel buka suara soal desakan Front Pembela Islam (FPI) agar dipecat dari jabatannya. Ia dianggap menghalangi kepulangan dalam waktu dekat tokoh sentral organisasi tersebut, Rizieq Shihab.
"Terkait rencana kepulangan MRS (Muhammad Rizieq Shihab) ke Indonesia, KBRI tidak pernah menghalang-halangi. Kami hanya berpesan: ikuti aturan Saudi, jangan buat aturan sendiri," kata Dubes Agus kepada Liputan6.com dalam pesan singkatnya, Jumat (16/10/2020).
Advertisement
Dubes Agus kemudian memaparkan kronologi singkat tuntutan pemecatan terhadap dirinya itu. Termasuk soal ancaman pembunuhan yang dialamatkan kepadanya.
"Tanggal 22 November 2019, di depan kantor Kemlu (Kementerian Luar Negeri) mereka mengadakan demontrasi, tidak hanya tuntutan pemecatan diri saya tapi juga ada ancaman pembunuhan diri saya," tuturnya.
"Rencana pembunuhan tersebut ditulis besar dalam sebuah poster. Saya masih simpan gambar poster tersebut," jelas Dubes Agus Maftuh.
Tak berhenti sampai di situ, sambungnya, protes lanjutan terjadi sepekan berselang. Hanya berbeda lokasi aksi.
"Seminggu berikutnya, 29 November 2019, mereka melakukan demontrasi di depan Kemenko Polhukam dengan tuntutan pemecatan saya dan juga tuntutan untuk menyeret Presiden Jokowi, Menlu, KaBIN, Kapolri ke Mahkamah Internasional," bebernya.
Ia mengaku bahwa tanpa pemecatan seperti dituntut FPI, masa baktinya sebagai Dubes RI di Arab Saudi juga sudah akan rampung. Sehingga dirinya akan segera kembali ke Tanah Air.
"Saya itu sudah bertugas sebagai pelayan WNI di Arab Saudi selama 5 tahun, mungkin dubes terlama di Arab Saudi. Tanpa dipecat saya sebentar lagi juga akan pulang," jelasnya.
Sementara soal ancaman pembunuhan terhadap dirinya, Dubes Agus Maftuh mengaku tak ambil pusing.
"Soal rencana pembunuhan diri saya, semua saya pasrahkan semua kepada Allah sebagai pemilik nyawa saya," tegasnya.
Saksikan Juga Video Ini:
Diminta Bertobat dan Ancaman Pembunuhan Lain
Dalam tuntutan atas pemecatan Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, kabarnya FPI juga menyebut agar dirinya bertobat. Ia pun mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Terkait nasihat agar bertaubat saya ucapkan terimakasih. Tanpa disuruh pun tradisi santri yang ada pada diri saya sudah otomatis tiap hari lakukan taubat," jelasnya mengomentari hal itu.
Dalam penjelasan tersebut, Dubes RI untuk Arab Saudi yang telah bertugas selama lima tahun itu juga mengaku pernah mendapat ancaman pembunuhan lain sebelumnya.
"Soal ancaman pembunuhan sudah biasa. Tahun 2004 ketika saya nulis buku yang membongkar jaringan terorisme juga banyak teror dan ancamn pembunuhan. Buku tersebut 1.000 halaman," ungkapnya.
Baca Juga
Beli Racun Ikan di Online Shop, Wanita di Palembang Bunuh Adik Ipar Pakai Jamu Campuran Pottasium
Kasus Tak Kunjung Terungkap, Ayah Siswi MI Korban Pemerkosaan dan Pembunuhan di Banyuwangi Wadul Presiden Prabowo dan Kapolri
Ibu MAS Minta Keringanan Hukuman Anaknya yang Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel
Advertisement