Elpiji 12 Kg Tabung Biru Ditukar Bright Gas, Kena Biaya Tambahan?

Penggantian Elpiji 12 Kg Tabung Biru dilakukan secara bertahap dan tidak dikenakan biaya tambahan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 17 Okt 2020, 10:00 WIB
Pekerja tengah merapihkan dan mengisi tabung gas LPG 12 kg di Terminal pengisian Gas Pertamina, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina (persero) berencana untuk memberlakukan satu merek dagang untuk produk LPG 12 kg. DIketahui, saat ini Pertamina memiliki dua merek dagang atas produk tersebut, yakni Elpijitabung biru dan Bright Gas tabung pink.

Kedepan, Pertamina hanya akan menggunakan Bright Gas 12 kg. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman menjelaskan, selain untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat, juga untuk mempermudah strategi distribusi melalui penerapan single brand.

“Ini merupakan salah satu upaya Pertamina dalam meningkatkan pelayanan untuk masyarakat, terutama terkait kebutuhan gas rumah tangga mengingat produk bright gas memang lebih baik dari LPG tabung biru,” kata Fajriyah kepada Liputan6.com, Sabtu (17/10/2020).

Adapun penggantian tabung ini dilakukan secara bertahap dan tidak dikenakan biaya tambahan. “Tidak ada biaya (tambahan). Malah tabung Bright Gas relatif lebih baru dan juga ada double valve. Isi ulang dan sebagainya sama harganya,” jelas dia.

Dengan begitu, masyarakat yang masih memiliki Elpiji tabung biru dapat digunakan terlebih dahulu sampai habis. Kemudian saat isi ulang, baru akan digantikan dengan Bright Gas.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pertamina Tarik Tabung Elpiji Biru 12 Kg Mulai Bulan Depan

Petugas menata tabung gas 12 kg sebelum pengisian ulang di SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji), Srengseng, Jakarta, Jumat (3/5/2019). PT Pertamina (Persero) menjamin pasokan LPG aman terkendali selama periode Ramadan hingga Lebaran dan tidak ada kenaikan harga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Beredar surat pemberitahuan penarikan tabung Elpiji 12 kg oleh PT Wina Wira Usaha Jaya, salah satu agen resmi LPG Pertamina Yogyakarta. Dalam surat tersebut, seluruh pelanggan Elpiji 12 kg dihimbau untuk bisa beralih ke Bright Gas 12 kg.

Disebutkan, imbauan tersebut merujuk pada surat dari PT Pertamina (persero) Nomor 1736/Q24030/2020-S3 tertanggal 31 Mei 2020 mengenai Produk Tunggal Gas 12 kg.

“Mulai bulan November, tabung Gas LPG 12 kg (biru) akan segera ditarik oleh Pertamina. Dan mulai Desember 2020, di Jogja sudah tidak ada lagi gas Elpiji 12 kg (tabung biru),” ujar Manager PT Wina Wira Usaha Jaya, Hervan Akadhina dikutip dari surat pemberitahuan itu.

Sehubungan dengan hal tersebut, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman membenarkan adanya rencana penarikan tabung Elpiji 12 kg tabung biru. Menurutnya, kebijakan ini ditujukan agar strategi distribusi menjadi lebih fokus melalui penerapan single brand.

“Saat ini Pertamina menerapkan kebijakan Single Brand untuk LPG 12 kg, karena untuk jenis produk ini, Pertamina memiliki 2 merek dagang yakni Elpiji (tabung biru) dan Bright Gas (tabung pink). Ke depan, akan difokuskan di satu merek saja,” kata Fajriyah saat dikonfirmasi liputan6.com, Jumat (16/10/2020).

Fajriyah menjelaskan, tidak ada perbedaan yang berarti dari kedua jenis tabung LPG ini. Dimana keduanya memiliki harga, dimensi, dan isi yang sama. Sementara perbedaannya hanya pada tampilan saja, khususnya warna.

“Sebenernya kedua produk ini sama, baik dari spesifikasi dan dimensi tabung, isi LPG dan harga. Perbedaan teknisnya hanya dari sisi warna dan tampilan tabung. Harga Bright Gas juga sama dengan harga Elpiji(tabung biru), dan bahkan dilengkapi dengan valve double spindle sehingga lebih aman mencegah kebocoran,” kata Fajriyah.


Bertahap

Pekerja tengah merapihkan dan mengisi tabung gas LPG 12 kg di Terminal pengisian Gas Pertamina, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kebijakan ini juga akan diberlakukan di seluruh Indonesia. Namun Fajriyah menyampaikan bahwa penerapannya dilakukan secara bertahap.

“Ya, akan diberlakukan di seluruh Indonesia. Namun prakteknya bertahap. Kalau di rumah masih ada yang tabung biru, ya dihabiskan dulu. Nanti kalau mau isi ulang, baru akan diganti ke Bright Gas,” ujar dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya