Liputan6.com, Jakarta Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersiaga dengan sejumlah sarana dan prasarana. Hal ini untuk mengantisipasi longsor dan banjir tahunan yang kerap terjadi di Kota Patriot itu.
Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Agus Harpa mengatakan beberapa personil serta perlengkapan evakuasi banjir sudah tersedia di 12 kecamatan Kota Bekasi.
Advertisement
"Personil dan perahu karet disiagakan di 12 kecamatan yang ada. Dapur umum darurat juga sedia saat dibutuhkan," kata Agus, Sabtu (17/10/2020).
Agus berujar, pihaknya bersama stakeholder terkait juga rutin memantau ketinggian air Kali Bekasi di lima titik pantau, selama 24 jam penuh. Hal ini untuk deteksi dini manakala banjir menerjang perumahan yang berada di sekitar kali.
Dengan adanya deteksi dini, lanjutnya, warga perumahan yang kerap dilanda banjir bisa menyempatkan diri menyelamatkan barang-barang dan aset berharga mereka lainnya.
"Informasi dari titik pantau cepat tersampaikan. Rata-rata bila hujan terjadi di hulu, 2-3 jam air kiriman datang. Ini ada jeda waktu masyarakat untuk berbenah diri," ujar Agus.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jangan Buang Sampah di Kali
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk meminimalisir kemungkinan bencana dengan tidak membuang sampah ke kali. Banyaknya sampah yang menimbun di kali, dianggap menjadi salah satu pemicu banjir.
"Kemudian rajin mengecek drainase saluran lingkungan sekitar untuk diangkut sedimentasinya. Bencana banjir dan longsor ini harus menjadi perhatian kita untuk sedini mungkin diantisipasi," paparnya.
Agus pun meminta seluruh pihak untuk meningkatkan kerjasama dalam menghadapi situasi bencana yang bisa terjadi kapan saja. Dengan adanya koordinasi dan komunikasi yang baik, ia yakin penanganan bencana akan bisa berjalan maksimal.
"Lingkungan turut membantu proses penyelesaian sehingga masyarakat merasa aman dan terbantu," pungkasnya.
Advertisement