Liputan6.com, Manado - Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Sulut dr Steaven Dandel melaporkan ada penambahan 91 kasus baru positif Covid-19 di Sulut dalam dua hari terakhir. Salah satu hal yang diwaspadai adalah munculnya klaster keluarga penyebaran Covid-19.
“Salah satu fenomena yang mendapat perhatian khusus dari Satgas Covid-19 Provinsi Sulut adalah adanya klaster keluarga yang cukup besar di Kota Tomohon,” ungkap Dandel, Jumat (16/10/2020).
Baca Juga
Advertisement
Klaster ini terdeteksi dari adanya kasus satu orang yang meninggal dunia, yang kemudian dilakukan tracing dan testing terhadap semua kontak erat risiko tinggi dari yang bersangkutan. Dari hasil testing ini ditemukan adanya tambahan 14 kasus positif.
“Investigasi lanjutan akan dilakukan oleh Satgas Kota Tomohon terkait kasus ini,” ujar Dandel.
Dia mengatakan, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dari munculnya klaster keluarga ini. Sebagian besar kasus klaster keluarga terjadi karena ketidakdisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan, karena selalu berasumsi bahwa anggota keluarga kita sudah aman dan tidak mungkin menjangkiti.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Muasal Munculnya Klaster Keluarga
“Klaster keluarga ini juga terjadi karena adanya acara-acara sosial dalam keluarga yang mengundang kerumunan tanpa adanya disiplin ketat,” ujarnya.
Dandel mengingatkan agar masyarakat harus lebih disiplin lagi dan tidak menganggap remeh keberadaan penjangkitan dalam keluarga. Akibat dari kelalaian itu, bukan tidak mungkin orang di sekitar dan dalam keluarga akan menjadi korban.
“Satgas Covid-19 di kabupaten kota perlu mengawasi secara ketat pelaksanaan acara-acara sosial yang menyebabkan terjadinya kerumunan masyarakat,” kata Dandel.
Terkait peningkatan signifikan kasus baru positif Covid-19 di Sulut disebabkan karena hasil laboratorium swasta yang baru keluar. Dandel mengatakan, ada sejumlah hal yang bisa diperoleh dari peningkatan kasus ini.
“Peran serta masyarakat Sulut untuk melakukan screening swab secara mandiri makin meningkat. Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah penurunan biaya periksa swab PCR di lab swasta,” ujarnya.
Advertisement