Liputan6.com, Boalemo - Belakangan, objek wisata Kampung Pelangi mencuri perhatian warga Gorontalo. Objek wisata itu berada di Kabupaten Boalemo.
Objek wisata ini memang terbilang jauh dari pusat Pemerintahan Kabupaten Boalemo. Lokasi ini berada di Desa Olibu, Kecamatan Paguyaman Pantai dan bisa ditempuh hanya dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Waktunya pun cukup lama, butuh waktu kurang lebih 2 jam perjalanan, kita sudah bisa sampai Kampung Pelangi. Dengan medan jalan yang belum teraspal, menjadi salah satu tantangan kita mengunjungi tempat ini.
Baca Juga
Advertisement
Wisata ini, ternyata banyak menawarkan keindahan. Mulai dari keindahan pantai yang mempesona serta rimbunan hijau Hutan Bakau di tepian pantai membuat suasana sekitarnya terasa lebih sejuk.
Kicauan burung camar dipadu dengan suara ombak kecil yang pecah di bibir pantai, mengesankan alam yang seakan menyambut kedatangan pengunjung.
Tidak hanya itu, para pelancong juga bisa menikmati fasilitas jembatan kayu berwarna-warni yang menjulur ke arah laut serta pondok-pondok kecil. Tempat ini cocok digunakan untuk melihat keindahan bawah laut kampung pelangi.
Terumbu karang masih terpelihara dengan baik bisa dilihat dari atas jembatan itu, kita seakan berjalan di atas air. Jika beruntung, kita dapat melihat ikan-ikan berwarna-warni dengan berbagai jenis yang menghuni lautan sekitar.
Kepala Desa Olibu, Mastin A. Bouti mengatakan, awal mula ia merintis Kampung Pelangi itu termotivasi dari jalan yang belum teraspal kurang lebih sepanjang 12 kilometer. Dengan kampung pelangi berharap ada pemerintah daerah bisa tertarik untuk datang ke desanya.
Simak Video Pilihan Berikut ini:
Peningkatan Ekonomi Warga
"Agar mereka bisa melihat langsung kondisi jalan dan perjuangan kami warga desa olibu yang sangat merindukan perbaikan jalan itu," kata Mastin.
Selain itu, kata Mastin, harapannya kampung pelangi ini mampu mendongkrak perekonomian yang ada di desa Olibu. Menjadi kampung wisata juga mampu membuat desa tersebut terkenal di mana-mana.
"Utamanya peningkatan ekonomi masyarakat. Kalau pengujung sudah banyak, sudah pasti banyak juga pendapatan warga sekitar dan desa pasti terkenal," katanya.
Mastin menambahkan, untuk mengubah desa olibu menjadi kampung pelangi, anggarannya diambil dari dana desa untuk membeli cat. Sedangkan untuk pengecatan sendiri, itu semua merupakan swadaya masyarakat.
"Semua warga desa sepakat untuk mengecat seluruh bagian rumah hingga atap dengan warna-warni," tambahnya.
Sementara itu, meski seluruh rumah sudah selesai dicat, saat ini untuk masuk ke kampung pelangi belum dikenakan tarif.
"Untuk semntara waktu kami belum kenakan tarif sebab masih tahap pembenahan," jelasnya.
Salah satu pengunjung kampung pelangi Nurfadila Djali mengaku, kampung pelangi sangat cocok menjadi tempat bersantai. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan mampu membuat pengunjung merasa tenang.
"Sangat rekomendasi bagi yang ingin mencari ketenangan, spot yang bagus juga bagi kaum instagramle," Nurfadila menandaskan.
Advertisement