Liputan6.com, Bogor - Bekas pabrik pembakaran ban bekas di Bogor, Jawa Barat mencuri perhatian khalayak, terutama warga sekitar. Tempat pembakaran limbah ban bekas yang berlokasi di Kampung Cikidung RT 02/09, Desa Koleang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor ini tempat ditemukannya Cai Changpan tewas bunuh diri.
Cai Changpan alias Cai Ji Fan (53) merupakan terpidana mati kasus narkoba yang kabur dari Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Kota Tangerang pada 14 September 2020 lalu.
Advertisement
Dari pantauan, suasana di lokasi bekas pabrik yang berada di atas lahan eks PT Perhutani itu tampak sepi. Tak ada seorang pun yang berada di lokasi bekas pabrik itu.
Terlihat ada empat ruangan diduga tempat tinggal karyawan pabrik tersebut. Dua terbuka dan dua lagi tertutup.
Belakang, kiri dan kanan bangunan dikelilingi pohon bambu. Di halaman depan hanya ada bale dan kursi panjang terbuat dari kayu.
Di depannya ada sisa pembakaran diduga bekas memasak dan tumpukan ban baik ban kendaraan roda dua maupun roda empat di lokasi tersebut.
Meskipun jauh dari lokasi pemukiman, namun akses menuju lahan ini cukup lebar dan bisa dilalui kendaraan roda empat. Namun, sulit dilalui oleh kendaraan roda dua, karena jalan licin dan berlumpur terlebih lagi setelah diguyur hujan.
Sepanjang jalan menuju lokasi persembunyian Cai Changpan dihiasi pohon karet. Jarak menuju lokasi bekas pabrik tersebut hanya sekitar 1 kilometer dari Jalan Raya Jasinga - Koleang atau kurang lebih 2 jam perjalanan dari Kota Tangerang.
Muhamad Rouf (48) warga sekitar mengatakan, bekas pabrik pembakaran ban bekas sudah tidak aktif sejak tiga bulan lalu.
"Dulunya memang lokasi pembakaran limbah ban bekas, tapi sekarang sudah ga aktif," ujar Rouf, Minggu (18/10/2020).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perkebungan Karet
Rouf menerangkan, mulanya lahan dan bekas pabrik pengolahan limbah ban itu milik Cai Changpan. Setelah dipenjara karena terlibat kasus narkoba, pabrik tersebut kemudian dijual ke orang lain.
"Sudah dijual, sudah lama. Warga ga ada yang tahu kalau tempat ini suka didatengin dia," kata dia.
Ia menambahkan, lokasi pengolahan ban bekas tersebut memang jarang dilewati orang, karena jauh dari permukiman warga dan letaknya di tengah perkebunan karet.
"Jarang, paling yang kebetulan main kesini saja," ujar dia.
Advertisement