Mantan Gelandang MU Bicara Mimpi Buruk Dilatih Louis Van Gaal

Morgan Schneiderlin tidak bisa memenuhi harapan setelah bergabung dengan MU pada 2015 di bawah asuhan Louis van Gaal.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 19 Okt 2020, 06:30 WIB
Louis van Gaal bersalaman dengan gelandang muda Manchester United, Morgan Schneiderlin usai laga Liga Inggris melawan Watford di Old Trafford, Manchester, (2/3/2016). AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Morgan Schneiderlin bergabung dengan Manchester United (MU) pada Juli 2015 dengan harga transfer 35 juta euro. Gelandang asal Prancis pindah ke Old Trafford setelah sukses membangun reputasinya di Liga Inggris bersama Southampton.

Schneiderlin sulit menolak pinangan MU. Namun, kehidupannya di klub yang sudah 20 kali juara Liga Inggris itu tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Dia hanya membuat 47 penampilan, 39 di antaranya bersama Manajer MU Louis van Gaal. PenampilanSchneiderlin jauh dari meyakinkan.

Schneiderlin sempat bermain di bawah asuhan Jose Mourinho, yang menggantikan Van Gaal. Tetapi, ia minim bermain karena MU memiliki stok gelandang yang berlimbang.

Januari 2017, Schneiderlin memutuskan meninggalkan MU. Ia memilih Everton sebagai klub barunya.

 

Saksikan Video Manchester United di Bawah Ini


Metode Van Gaal

Jose Mourinho memberikan lampu hijau kepada Morgan Schneiderlin jika ingin meninggalkan Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Schneiderlin mengungkapkan salah satu penyebab dirinya tidak dapat menampilkan performa terbaik karena metode keras Louis Van Gaal. "[Dia] memiliki gaya yang terlalu ketat," katanya kepada Athletic.

"Kami diberitahu: 'Ketika Anda memiliki bola, Anda harus melakukan ini' daripada bermain dengan naluri saya seperti yang saya lakukan dengan [Mauricio] Pochettino dan [Ronald] Koeman."

"Hal terburuk bagi seorang pemain sepak bola adalah ketika Anda terlalu banyak berpikir. Saya mulai berpikir: 'Ah, manajer ingin saya melakukan ini'. Anda kehilangan naluri, Anda mulai memaksakan sesuatu, Anda melewatkan umpan, Anda juga datang. terlambat untuk sebuah tantangan. Keyakinan Anda menurun," ucap Schneiderlin menambahkan.

"Saya akan memainkan pertandingan yang sangat bagus dan kemudian pertandingan sangat buruk. Saya tidak cukup percaya diri. Saya mulai mengeluh kepada istri saya. Itu menyakiti saya bahkan sekarang karena saya tidak bisa bermain bebas di United."


Dibatasi

Morgan Schneiderlin (kanan) merupakan pemain Setan Merah yang pindah ke Everton pada musim 2017, pemain Prancis ini baru tampil sebanyak enam kali bersama The Toffes. (AFP/Oli Scarff)

Karena metode ketat Van Gaal, Shneiderlin tidak bisa memberikan kemampuan terbaiknya. "Tekanan klub tidak masalah bagi saya. Saya suka tekanan, saya butuh tekanan dan adrenalin. Para penggemar baik kepada saya di jalan," ujarnya.

"Masalahnya adalah saya karena saya tahu saya memiliki begitu banyak hal untuk diberikan tapi saya tidak dapat memberikannya karena saya merasa dibatasi. Melihat ke belakang, saya seharusnya tidak begitu sedih, tetapi pada saat itu memang seperti itu."

"Anda harus menunggu sampai manajer memberi tahu Anda bahwa Anda boleh makan. Hal-hal ini berhasil ketika pemain berusia 19 dan 20 tahun, tapi tidak jika Anda memiliki pemain yang lebih tua," ucap pemain berusia 30 tahun tersebut.

"Van Gaal telah membuktikan bahwa dia adalah seorang manajer puncak, tetapi saya rasa kami tidak membutuhkan ide-ide itu pada saat itu," pungkas Schneiderlin, yang kini bermain untuk Nice.

 


Klasemen Liga Inggris

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya