Pandangan Wajib Jauh ke Depan saat Berkendara, Ini Penjelasannya

Perlengkapan seperti jaket, sepatu, sarung tangan, dan celana panjang sebaiknya digunakan saat berkendara menggunakan sepeda motor di jalan raya.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2020, 09:01 WIB
Ilustrasi (cycleworld.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perlengkapan seperti jaket, sepatu, sarung tangan, dan celana panjang sebaiknya digunakan saat berkendara menggunakan sepeda motor di jalan raya.

Tak hanya itu saja, para pengendara juga harus memahami beberapa tips cara berkendara aman dan nyaman. Salah satunya adalah soal penglihatan.

Melansir laman Federal Oil, seorang instruktur safety riding, Jusri Pulubuhu pun memberikan pendapatnya. Ia beranggapan bahwa mata harus memandang jauh ke depan, sebab indera penglihatan ini bertugas mengumpulkan data ke otak dan selanjutnya untuk memerintahkan tubuh.

"Ilmu dalam balapan motor asalnya dari berkendara sehari-hari. Dan mata merupakan faktor penentu pembalap tersebut cepat. Sama seperti berkendara sehari-hari, mata merupakan pengumpul data," katanya. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Minim Data

Kebanyakan orang memandang lurus ke depan tapi malah menjatuhkan pandangannya ke jalanan yang dilewati saja. Dengan begitu mata tidak akan memiliki data yang banyak.

Beda halnya dengan pandangan jauh ke depan. Data yang terkumpul di otak semakin banyak dan pengendara menjadi tahu akan kondisi sekitarnya.

"Soal arah pandang ini menyesuaikan, dengan semakin bertambahnya kecepatan mata harus semakin jauh ke depan," kata Jusri.

 


Laju Motor

Pandangan jauh ke depan pun sangat diperlukan juga saat pengendara menambah kecepatan laju motornya. Sehingga jika ada sesuatu yang mengancam dari arah depan, pengendara bisa langsung mengantisipasinya.

Jika belum terbiasa, pasti arah pandangan akan terus ke bawah. Sebenarnya hal ini tidak perlu, sebab mata secara tidak langsung sudah menangkap data jalur yang dilewati saat memandang jauh ke depan.

"Kalau belum terbiasa pasti arah mata akan kembali turun, padahal ini tidak perlu, karena area tersebut sudah dilihat sebelumnya," tutup Jusri.

Sumber: Otosia.com


Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya