Mengapa Kita Perlu Menjaga Kadar Vitamin E Setiap Hari?

Vitamin E bisa diperoleh dari mengonsumsi sayuran hijau, tetapi seringkali jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan tubuh sehari-hari.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 19 Okt 2020, 15:03 WIB
Ilustrasi vitamin E. (dok. Foto Anshu A/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Vitamin E atau nama lainnya alpha-tocopherol merupakan salah satu nutrisi yang sangat esensial dan dibutuhkan oleh tubuh kita. Banyak penelitian membuktikan bahwa vitamin E sebagai antioksidan, sangat bermanfaat dalam membantu melindungi sel-sel tubuh, termasuk sel kulit, dari kerusakan akibat radikal bebas.

Prinsipnya, menurut dr Michael Reo, Medical Manager PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, vitamin E mencegah terjadinya proses oksidasi oleh radikal bebas, seperti sinar ultraviolet, polusi, debu, dan asap kendaraan bermotor, terhadap sel-sel kulit. Senyawa ini menangkap radikal bebas peroxyl yang merupakan hasil peroksidasi asam lemak tidak jenuh.

Vitamin E juga berfungsi menjaga stabilitas dan integritas membran sel-sel kulit serta melindungi komponen-komponennya dari toksisitas berbagai macam obat, logam berat, dan zat kimia lain yang akan membentuk radikal bebas. Merujuk pada hasil penelitian, pada kulit yang tidak sehat, seperti kering, kusam, dan kasar, kadar vitamin E di setiap lapisannya berkurang.

"Hal ini disebabkan karena pada kulit yang sehat, di setiap lapisannya terkandung Vitamin E yang harus dipelihara kadarnya setiap hari," kata Michael dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Kandungan antioksidan dalam vitamin E juga bisa melindungi kulit dari efek negatif paparan sinar matahari. Ia menyebut, vitamin E yang dioles ke kulit memiliki efek photoprotective, sehingga tubuh kita dapat meminimalkan kerusakan yang disebabkan oleh sinar UV. Hal tersebut juga dapat membantu mencegah terbentuknya bintik hitam dan kerutan.

"Vitamin E juga bermanfaat menjaga kelembapan kulit, karena di setiap lapisan kulit mengandung vitamin E yang mencegah agar tidak terjadi penguapan air yang berlebihan dari kulit, sehingga dapat mencegah terjadinya kulit kering," lanjut Michael.

Penelitian-penelitian juga menunjukkan bahwa vitamin E terbukti bermanfaat dalam menjaga imunitas lewat tiga cara. Pertama, vitamin E berfungsi menjaga keutuhan struktur kulit (epidermal barrier) sehingga agar mencegah masuknya mikroorganisme (virus dan bakteri) ke dalam tubuh. 

"Kedua, mengaktifkan sistem imunitas tubuh seperti meningkatkan aktivitas antibodi serta sel pembunuh alami dalam melawan benda asing (virus dan bakteri) yang masuk ke dalam tubuh, dan ketiga, vitamin E juga membantu mencegah kerusakan sel-sel daya tahan tubuh dari radikal bebas sehingga sel-sel daya tahan tubuh dapat berfungsi dengan baik dalam melawan virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh kita," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Sumber Nutrisi

Ilustrasi vitamin E. (dok Foto Daria Shevtsova/Pexels)

Mengingat pentingnya vitamin E bagi tubuh, kita perlu menjaga asupannya setiap hari dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan, seperti minyak sayur, sayuran berwarna hijau, sereal yang mengandung nutrisi tambahan, telur, dan kacang-kacangnya. Namun, Michael menyebut asupan itu umumnya tidak mencukup kadar yang diperlukan tubuh sehingga dibutuhkan suplemen.

"Suplemen vitamin E yang berasal dari bahan alami (d-alpha-tocopherol) seperti ekstrak biji gandum dan ekstrak biji bunga matahari, dua kali lebih baik diserap oleh tubuh dibandingkan vitamin E yang sintetis (dl-alpha-tocopherol). Penyerapan asupan Vitamin E alami ini akan lebih nyaman dan efektif ketika dikonsumsi dalam bentuk kapsul lunak atau sering disebut soft capsule," sambung Michael.

Vitamin E dengan dosis 100 IU (International Units) direkomendasikan untuk mereka yang memiliki masalah kulit seperti kulit kusam, berjerawat yang biasanya dialami pada usia di bawah 25 tahun. Sementara, bagi mereka yang memiliki kulit yang mudah kering atau kering dengan berbagai macam aktitvitas yang padat di dalam dan di luar ruangan, dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin E dengan dosis 300 IU per hari.

"Kondisi kulit seperti ini biasanya dialami pada usia di atas 25 tahun," kata Michael.

Rekomendasi dosis tersebut masih di bawah dosis maksimal vitamin E per hari, yaitu 400 IU. Angka itu merupakan dosis maksimal Vitamin E per hari yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, sehingga dipastikan aman untuk penggunaan jangka panjang.

Infografis Ayo Jaga dan Tingkatkan Imunitas Tubuh. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya