Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Menuju Tren Positif

Mulai berjalannya aktivitas ekonomi ini tidak lepas dari kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB) di beberapa daerah.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Okt 2020, 15:50 WIB
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas ekonomi di Indonesia sudah menunjukan pemulihan meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung. Mulai berjalannya aktivitas ekonomi ini tidak lepas dari kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB) di beberapa daerah.

"Kalau kita lihat mobilitas masyarakat terutama di berbagai tempat aktivitas-aktivitas yang mereka perlukan maka kelihatan bahwa sudah terjadi adanya tren perbaikan pada bulan antara Juli sampai dengan Agustus dan bertahan di September," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020, Senin (19/10/2020).

Namun, pada 2 mingu sisa akhir bulan September 2020, tren kasus positif di DKI Jakarta terus menunjukan peningkatan. Sehingga memaksa pemerintah kembali melakukan pengetatan PSBB hampir kurang lebih dua minggu.

Kondisi itu secara otomatis memberikan dampak yang terlihat dari sisi mobilitas aktivitas ekonomi masyarakat menjadi melemah kembali. Hanya saja, pelemahan aktivitas ekonomi itu tidak menutupi tren peningkatan aktivitas sebelumnya.

"Namun kita melihat sekarang dengan aktivitas ini masih tidak menutup tren yang terjadi secara positif yang terjadi semenjak bulan Juli hingga yang sekarang September ini," tandas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut optimisme dan kepercayaan masyarakat saat ini sudah berangsur pulih. Kondisi ini berbanding terbalik pada saat awal-awal terjadinya pandemi Covid-19, di mana seluruh masyarakat takut untuk melakukan aktivitasnya.

"Seperti diketahui, pandemi covid-19 telah menyebabkan tekanan pada seluruh aspek kesehatan dan ekonomi. Namun demikian optimisme dan kepercayaan masyarakat mulai pulih untuk menggerakkan aktivitas ekonomi," ujarnya.

Dia pun berharap optimisme dan kepercayaan yang mulai pulih ini perlu tetap dijaga. Khususnya optimisme dan kepercayaan para investor di pasar modal yang berkontribusi besar pada sektor eksternal.

"Optimisme dan kepercayaan yang mulai pulih inilah perlu kita jaga ditingkatkan terutama di pasar modal. Capital inflow di pasar modal memiliki kontribusi besar pada sektor eksternal," jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:


BI Sebut Ekonomi Indonesia di Kuartal III Ada Perbaikan

Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan pemulihan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air saat ini tengah berlangsung. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yang sudah menunjukan bahwa di kuartal III dan IV semakin membaik.

"Apakah dari indikator mobilitas manusia berbagai aktivitas baik mobilitas secara umum maupun aktivitas ekonomi terus meningkat," katanya dalam acara Capital Market Summit & Expo 2020, Senin (19/10/2020).

Perry menyebut beberapa indikator survei penjualan eceran juga terus mengalami perbaikan. Bahkan indeks PMI juga telah berhasil meningkatkan ekspor non migas Indonesia.

"Sehingga secara keseluruhan memang kami perkirakan bahwa di pertumbuhan ekonomi triwulan III meskipun masih kontraksi akan lebih baik dari triwulan II," sebutnya.

Tak sampai disitu, defisit transaksi berjalan diperkirakan BI tahun ini juga bakal lebih rendah. Di mana transaksi berjalan di kuartal III akan mengalami surplus. Sehingga keseluruhan di 2021, transaksi berjalan akan di bawah 1,5 persen PDB.

"Untuk tahun 2021 bisa ada terkendali di sekitar 1,5 persen PDB," katanya.

Dengan adanya perbaikan tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV selanjutnya akan kembali positif. Sehingga ini akan mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya