Gaya Milenial Bangun Dusun di Bungo Jambi

Platform Dusun Online kini dikembangkan di Kabupaten Bungo, Jambi. Sistem platform untuk perencanaan pembangunan tepat sasaran itu menjadi gebrakan baru bagi masyarakat pedesaan.

oleh Gresi Plasmanto diperbarui 20 Okt 2020, 18:00 WIB
Sejumlah warga di Desa Sungai Talang, Bungo, Jambi, usai menerima bantuan sembako di tengah pandemi dan ramadan. Sembako yang diberikan warga tersebut berasal dari dana karbon di Hutan Lindung Bujang Raba. (Liputan6.com / dok KKI Warsi/ Gresi Plasmanto)

Liputan6.com, Jambi - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menginisiasi sistem platform Potensi Ruang Mikro (PRM) atau Dusun Online untuk perencanaan pembangunan tepat sasaran di wilayah terkecil, yakni tingkat dusun. Platform yang dinamakan Dusun Online itu kini telah diluncurkan untuk di wilayah Kabupaten Bungo, Jambi.

Platform PRM itu membuat perencanaan pembangunan di tingkat tapak menjadi lebih tepat sasaran. Pembangunan yang berasal dari kebutuhan masyarakat adalah sebuah keharusan untuk efisiensi dan efektivitas pembangunan di tingkat dusun.

Dusun merupakan sebuah wilayah administratif tingkat terkecil. Secara administratif dusun berada di bawah desa. Dusun di Jambi juga merupakan sebutan untuk menyebut tingkat terendah. Wilayah dusun biasanya dipimpin oleh Kadus (Kepala Dusun) yang bertanggung jawab kepada desa.

"Aplikasi ini berisi data spasial keruangan, data sosial, dan data ekonomi. Ini merupakan langkah maju dalam mendorong perencanaan pembangunan yang memberikan kesejahteraan untuk masyarakatnya," kata Plt Bupati Bungo, Jambi, Ahmad Bestari dalam peluncuran aplikasi tersebut, Senin (19/10/2020).

Sistem database ini dikenal dengan sebutan aplikasi Potensi Ruang Mikro (PRM) atau Dusun Online. Sistem tersebut, merupakan bagian dari inovasi daerah yang digunakan untuk mendukung penyusunan perencanaan pembangunan di tingkat dusun.

"Tahap awal ini baru dalam bentuk pilot project di 9 dusun dalam Kecamatan Bathin III Ulu. Ke depannya aplikasi ini digunakan untuk mendukung perencanaan pembangunan di dusun lainnya dalam Kabupaten Bungo," ujar bupati.

Aplikasi Dusun Online itu diluncurkan pada saat perayaan Ulang Tahun ke-55 Kabupaten Bungo. Daerah Bungo merupakan kabupaten yang berbatasan antara Jambi-Sumbar. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS disebutkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bungo berkisar 69,86 persen.

Untuk meningkatkan capaian IPM, lanjut Bestari, dibutuhkan komitmen yang kuat terhadap program pemberdayaan masyarakat desa. Di samping itu juga upaya pelestarian lingkungan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal di tingkat dusun perlu dioptimalkan.

"Upaya dan kerja keras tersebut mendapat perhatian dari dunia internasional, sehingga 5 dusun di Kecamatan Bathin III Ulu, Bungo, mendapat insentif sebesar Rp1 miliar melalui skema community carbon," kata Bestari.

Simak Video Pilihan Berikut Ini


Transformasi pada Era Teknologi

Koordinator Project KKI Warsi, Riche Rahma Dewita (tengah) saat menjelaskan sistem Platform Dusun Online saat peluncuran platform tersebut untuk Kabupaten Bungo. (Liputan6.com/dok KKI Warsi)

Koordinator Project KKI Warsi, Riche Rahma Dewita mengatakan, inisiatif platform Dusun Online menjadi langkah maju dalam era teknologi dan informasi yang semakin pesat.

Platform PRM atau Dusun Online itu merupakan bagian penting dalam sebuah transformasi sistem dan transformasi pengetahuan tentang aplikasi berbasis website ini. Hal ini juga menjadi tranformasi pada era teknologi yang berkembang sangat pesat.

"Kalau dulu skala desa dan kecamatan, sekarang ini sudah bisa direplikasi oleh Pemda untuk dilakukan di kecamatan lain di Kabupaten Bungo," Riche menjelaskan.

Sehingga dalam jangka panjang pada level pemerintahan kabupaten terdapat sektor khusus yang menjalankan PRM ini. Dengan demikian, sistem ini tidak sia-sia dan terus berlanjut untuk perencanaan pembangunan di dusun-dusun di kabupaten Bungo.

Sistem ini, sambung Riche, dapat terus dikembangkan oleh pemerintah kabupaten karena memberikan manfaat untuk pembangunan di desa.

"Sehingga pembangunan yang ada di desa itu menjadi tepat sasaran, efektif dan efisien. Serta dapat menempatkan masyarakat desa menjadi penerima manfaat dari proses pembangunan yang dilakukan oleh daerah," kata Riche.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya