Liputan6.com, Anthiokhia - Peristiwa pengepungan Antiokhia (20 Oktober 1097–28 Juni 1098) menandai terjadinya Perang Salib Pertama di Tanah Suci. Peristiwa pembataian yang akan diingat di masa depan.
Dikutip dari Britannica, Senin (20/10/2020), dengan merebut Antiokhia, tentara salib mengamankan jalur suplai dan bala bantuan ke barat. Setelah menempuh perjalan jalur Seljuk, tentara salib berhasil menginvasi wilayah Edessa dan tiba di kota besar Antiokhia pada 20 Oktober 1097.
Advertisement
Bohemond dari Taranto, Raymond dari Toulouse dan Godfrey de Bouillon masing-masing adalah pememimpin pasukan di garis depan.
Di lain sisi, pasukan Turki yang diperintahkan oleh Yaghi Siyan, sudah menguasai Antiokhia. Yaghi Siyan meminta bantuan dari pasukan Damaskus dan Aleppo untuk menjaga perbatasan Antiokhia dari tentara salib. Namun keduanya telah digugurkan tentara salib saat mereka ingin menguasai Antiokhia.
Sebelum tentara salib menguasai Antiokhia, Bohemond (salah pemimpin regu) melakukan kerja sama dengan seorang sekutu yang berada di dalam kota bernama Firouz. Ia memiliki akses untuk membuka Gerbang two sister.
Lalu pada 2 Juni, Firouz membuka gerbang, memungkinkan tentara salib masuk dan bergabung dengan sekutu mereka dan melakukan pembantaian terhadap pasukan Turki.
Yaghi Siyan terbunuh tetapi putranya Shams bertahan di benteng. Dua hari kemudian pasukan Turki besar yang dipimpin oleh Kerbogha dari Mosul tiba dan mengepung tentara salib di dalam Antiokhia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengepungan Turki Membuat Tentara Salib Kesulitan
Pengepungan yang dilakukan Turki membuat tentara salib terpojok. Namun, seorang biarawan bernama Peter Bartholmew menunjukkan tempat dimana pasukan Turki menyimpan persenjataan tombak di Antiokhia.
Pada 28 Juni, tentara salib berbaris untuk bertempur, mereka telah dilengkapi dengan tombak tersebut. Para tentara salib menyerang kembali pasukan turki dan menghancurkan kavaleri Turki yang bersenjata ringan.
Pada titik ini banyak sekutu Turki yang berkhianat dan meninggalkan tentara Turki, sehingga pertahanan mereka hancur.
Di sisi lain, Bohemond bergegas kembali ke Antiokhia untuk menangkap Shams, menduduki benteng dan mengumumkan bahwa dia sekarang adalah Pangeran Bohemond dari Antiokhia.
Reporter: Ruben Irwandi
Advertisement