Liputan6.com, Jakarta Ribuan masyarakat menyerbu Gedung Cisadane, Dinas Industri Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Tangerang untuk mendaftarkan diri menjadi penerima bantuan tunai UMKM dari pemerintah pusat, Senin (19/10/2020).
Sejak pagi, warga memadati halaman, hingga Jalan KS Tubun, Kecamatan Karawaci, depan perkantoran tersebut. Akibatnya, kemacetan tidak bisa terelakan, lantaran warga tersebut memenuhi badan jalan.
Advertisement
Bahkan, saat petugas keamanan menutup gerbang, beberapa warga nekat memanjat pagar Gedung Cisadane untuk bisa masuk ke dalamnya.
"Saya kan dari Kecamatan Larangan, katanya hari ini, takutnya malah keburu tutup, penuh, kuotanya habis," ujar Yadi, salah seorang warga.
Para pendaftar seperti tak mengindakan protokol kesehatan, meski terlihat mayoritas mereka mengenakan masker, namun mereka tampak berdesak-desakan.
Wendi salah seorang calon pendaftar mengungkapkan, bila dirinya korban PHK perusahaan akibat pandemi Covid-19.
"Saya sudah sejak Juni akhir menganggur, tadinya sudah 5 tahunan lebih kerja di pabrik sepatu, makanya ini seperti harapan untuk memulai usaha," tuturnya.
Sejak di PHK, Wendi bersama istri mengaku sempat berjualan nasi uduk dan nasi rames di dekat rumahnya. Namun, beberapa minggu belakangan usahanya tutup lantaran istrinya baru saja melahirkan anak pertama.
Dia juga tidak menyangka bila tempat pendaftaran tersebut akan dipenuhi masyarakat lain yang juga ingin memperoleh bantuan dari pemerintah. "Kirain kan karena hanya tiga kecamatan, jadi enggak akan seramai ini. Makanya tadi sama satpamnya disuruh pulang, nanti ada pengumuman lebih lanjut," katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Hanya untuk yang Belum Terdaftar
Kepala Dinas Industri Perdagangan Koperasi UKM Teddy Bayu Putra secara gamblang menjelaskan, pendataan yang dilakukan mulai hari ini hanya ditujukan bagi UMKM di Kota Tangerang yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan dari Pemerintah Pusat melalui program insentif UMKM.
"Yang sudah terdaftar dan terverifikasi seharusnya tidak perlu datang," ungkap Teddy di Kantor Disindagkop UKM, Gedung Cisadane, Senin (19/10/2020).
Teddy juga menambahkan kepadatan masyarakat yang memenuhi pelataran Gedung Cisadane juga disebabkan oleh warga dari berbagai kecamatan di luar jadwal yang datang untuk mendaftar.
"Jadwalnya sudah dibagi per kecamatan setiap harinya untuk meminimalisir kerumunan. Waktunya berlangsung selama satu bulan, dan tanpa dipungut biaya," terang Kadis Indagkop UKM.
Namun, Pemkot beranggapan, banyak yang salah tafsir, makanya banyak warga dari luar kecamatan yang terjadwal ikut datang. Sehingga memenuhi area perkantoran tersebut.
Dinas Industri Perdagangan Koperasi UKM mengimbau kepada masyarakat yang akan mendaftarkan bantuan untuk dapat datang sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan berdasar domisili tempat tinggal agar tidak terjadi kerumunan di lokasi pendataan.
"Kami juga sedang menyiapkan aplikasi bagi pelaku UMKM untuk mendaftar mandiri secara online," jelas Teddy.
Untuk diketahui, pendataan UMKM yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang berlangsung selama satu bulan mulai tanggal 19 Oktober 2020 hingga 24 November 2020 diperuntukan bagi pelaku UMKM yang belum terdaftar.
"Yang sudah terdata tidak perlu untuk mendaftar kembali," pungkasnya.
Advertisement