Liputan6.com, Jakarta - Bupati Abdullah Azwar Anas memotivasi kepada jajaran tenaga pendidikan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, untuk terus berinovasi dan bersemangat menjalankan pendidikan jarak jauh atau secara daring bagi siswa selama masa pandemi COVID-19.
"Kami minta tenaga pendidik juga bisa terus berinovasi agar proses pendidikan tetap berjalan optimal dan meningkatkan semangat belajar siswa," kata Bupati Anas saat bertemu dengan puluhan tenaga pendidik di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Senin, 19 Oktober 2020.
Ia mengatakan, pelaksanaan pendidikan jarak jauh secara daring yang saat ini berlangsung menuntut para tenaga pendidik mampu menyesuaikan diri dengan penggunaan teknologi sebagai perangkat mengajarnya, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
"Karena tidak semua pendidik mungkin terbiasa dengan perangkat teknologi, namun hal ini harus tetap dijalankan, jangan sampai proses pendidikan kendor dan menurunkan semangat belajar siswa di rumah. Saya yakin bapak dan ibu guru bisa menyesuaikan diri dan tetap semangat untuk megajar," ujarnya.
Pembelajaran secara daring, lanjut Anas, membawa konsekuensi berkurangnya intensitas pertemuan tatap muka antara siswa dan guru.
Di sinilah muncul potensi loose learning, karena proses belajar berlangsung dengan tidak optimal, kemajuan pembelajaran siswa juga tidak bisa terpantau dengan maksimal.
"Tentunya ada proses yang hilang atau terpotong selama siswa hanya belajar melalui daring. Maka harus ada inovasi dan kreativitas dari para pendidik untuk mengurangi potensi loose tersebut, dan ini harus dipikirkan bersama-sama oleh segenap tenaga pendidik baik guru dan kepala sekolah," paparnya di Banyuwangi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Kombinasi Pembelajaran Tatap Muka dan Jarak Jauh
Menurut Azwar Anas, kepala sekolah juga harus berinovasi dalam menjalankan fungsi supervisi atau pembinaan kepada guru untuk memastikan kegiatan pembelajaran tetap dilaksanakan meskipun menggunakan metode jarak jauh.
"Kepala sekolah juga dapat memberikan solusi dan motivasi kepada guru, sehingga guru-guru yang belum siap memanfaatkan media daring dapat diberi solusi," katanya.
Ke depan, lanjut Anas, sebagaimana penjelasan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, di saat pandemi telah berakhir, kombinasi pembelajaran tatap muka dan jarak jauh dinilai memiliki potensi luar biasa untuk memajukan pendidikan.
"Karena secanggih apa pun teknologi, sebesar apapun inovasi pendidikan, peran guru sebagai pendidik tak akan tergantikan. Karena konsepnya bukan untuk menggantikan guru, tetapi teknologi itu untuk memperkuat potensi guru. Jadi tetap semangat untuk semua guru dalam bertugas mendidik siswa," katanya.
Dalam pertemuan itu, tercatat ada puluhan tenaga pendidik yang terdiri atas koordinator wilayah satuan pendidikan (korwil satdik) dan perwakilan kepala sekolah dari 25 kecamatan se kabupaten.
Advertisement