Gibran-Teguh Targetkan Sapu Bersih 5 Kecamatan di Pilkada Solo

Sebisa mungkin lanjut Teguh, bersama Gibran Rakabuming dirinya dapat memperoleh angka maksimal pada setiap kecamatan dalam Pilkada Solo 2020.

Oleh SoloPos.com diperbarui 20 Okt 2020, 09:04 WIB
Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa menunjukkan surat rekomendasi dari PAN saat menggelar pertemuan di Jakarta, Rabu (12/8/2020). PAN telah resmi memberikan dukungannya kepada Gibran dan Teguh pada Pilkada Solo 2020. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Calon wali kota Solo, Teguh Prakosa menargetkan sapu bersih perolehan suara di lima kecamatan dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo, pada 9 Desember mendatang. 

Sebisa mungkin lanjut Teguh, bersama Gibran Rakabuming dirinya dapat memperoleh angka maksimal pada setiap kecamatan. 

"Saya kira semuanya [kecamatan] jadi target. Artinya di mana pun tim pemenangan itu sampai tingkat RW, harapannya tidak hanya Banjarsari yang punya suara terbanyak. Tapi semua kecamatan menjadi target," ujarnya dalam wawancara dengan Solopos.com, Minggu, 18 Oktober malam.

Hingga Minggu malam, Teguh mengaku Posko Pemenangan Gibran dan Teguh pada Pilkada sudah beroperasi di Banjarsari, Jebres, Pasar Kliwon, dan Serengan.

Menurutnya, posko pemenangan tingkat kecamatan menjadi simpul agenda pergerakan wilayah. Posko tersebut bakal beroperasi dengan tim pemenangan lintas partai politik.

"Semua kegiatan kecamatan harus ter-backup di sini. DPC atau posko pemenangan tingkat kota dapat info dari sini. Karena tim pemenangan tingkat kecamatan harus bisa menjadi delegasi tangan panjang tim kota. Struktur tim pemenangan kecamatan ada sendiri, unsurnya dari lintas parpol," katanya.

Namun, cawawali Pilkada Solo itu mengakui Tim Pemenangan Gibran dan Teguh di Kecamatan Banjarsari paling banyak. Sebab kecamatan tersebut paling luas dan berpenduduk paling banyak daripada empat kecamatan lain.

"Dengan pasukan yang lebih banyak, saya berharap semua potensi suara bisa tergarap dan tidak ada yang tercecer. Kelurahan-kelurahan yang selama ini menjadi basis suara PDIP bisa tergarap secara maksimal," harap Teguh. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Saling Mensubsidi Suara

Teguh mencontohkan Nusukan, Gilingan, dan Joglo yang merupakan pemekaran dari Kelurahan Kadipiro. Perolehan suara wilayah-wilayah itu harus melebihi target 92 persen untuk menyubsidi kelurahan lain.

“Dalam satu kecamatan nanti akan saling mensubsidi perolehan suara antarkelurahan. Misalnya Gilingan dan Nusukan yang selama ini menjadi kantong suara PDIP. Mungkin juga Joglo bisa menonjol perolehan suaranya. Karena wilayah ini dulu sebelum pemekaran Kadipiro perolehan suara kami paling banyak," urainya.

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya